Makalah PKN komunikasi sosial budaya indonesia dan karakter WNI baru
1.
Hakikat Komunikasi Antarsosial Budaya
Indonesia mempunyai ragam budaya yang
banyak sekali. Keberbedaan budaya ini hendaknya dipelihara sehingga memperkaya
khasanah budaya bangsa yang tak ternilai harganya.
1.1 . Pentingnya Komunikasi Antarsosial Budaya
Budaya dari masing-masing etnik
menempati wilayah atau area tertentu. Namun dengan adanya perkembangan
masyarakat dan pembangunan di bidang transportasi dan pemukiman (transmigrasi)
menjadikan tak ada satu propinsi pun yang dapat mengklaim bahwa di propinsinya
hanya ada satu etnik. Dengan adanya pembauran budaya ini menjadikan komunikasi
antar budaya menjadi sangat penting sekali. Adapun faktor-faktor yang menunjang
pembauran budaya adalah :
1.
ketergantungan ekonomi dan perdagangan.
2.
transmigrasi
3.
teknologi transportasi
Bukan hal yang mudah untuk
mempersatukan bangsa yang mempunyai ragam budaya, adat istiadat, kebiasaan, dan
agama ini hidup rukun dan damai.Untuk itu perlu dibangun komunikasi antar
sosial budaya di seluruh negeri ini, termasuk antar kelompok yang selama ini
berbeda satu sama lain.
1.2 Pengertian Komunikasi Antar
Sosial Budaya
Masyarakat Indonesia saat ini
cenderung untuk sulit menerima perbedaan budaya yang ada dalam negeri tetapi
mudah menerima budaya dari bangsa-bangsa asing yang mungkin kurang cocok dengan
kepribadian bangsa kita sendiri. Strategi untuk menanggulangi masalah yang
ditimbulkan oleh kesalahpahaman antar budaya yaitu dengan menerapkan komunikasi
antar budaya.Komunikasi antar budaya adalah “komunikasi antara orang-orang yang
memiliki kepercayaan, nilai, atau cara berprilaku kultural yang berbeda.” (De
Vito,1997:479).
Adapun bentuk-bentuk komunikasi budaya
di Indonesia antara lain adalah sebagai berikut:
a.
Komunikasi antar
budaya, misalnya antara orang berbudaya Jawa, Tionghoa, Sunda, Batak, dan
Papua.
b.
Komunikasi antar
ras yang berbeda, biasanya juga disebut komunikasi antar ras, misalnya antara
orang ras melayu, mongolia, dan negro.
c.
Komunikasi antar
kelompok etnis yang bebeda, dan biasa disebut komunikasi antar etnis misalnya
etnik sunda, batak, jawa, sasak, bugis dan dayak.
d.
Komunikasi antara
kelompok agama yang berbeda, misalnya Islam, Kristen, Budha, dan Hindu.
e.
Komunikasi antar
bangsa yang berbeda, misalnya orang Indonesia dengan orang Amerika, Inggris,
Belanda, Jerman, Cina dan lain sebagainya.
f.
Komunikasi antara subkultur yang berbeda,
misalnya dokter, pengacara, guru, tukang becak dan lain sebagainya.
g.
Komunikasi antara subkultur yang eksklusif,
misalnya kaum golongan homoseksual dengan kaum manula.
h.
Komunikasi antara jenis kelamin yang berbeda,
misalnya antara laki-laki dengan perempuan.
Cara komunikasi
antar budaya dipengaruhi oleh budayanya masing-masing. Oleh karena itu harus
dapat dimanfaatkan untuk memperkaya diri dalam rangka mengenali budaya
1.3
Hambatan-Hambatan Dalam Melaksanakan
Komunikasi Antarsosial Budaya
Adapun hambatan-hambatan yang harus
dihadapi dalam melaksanakan komunikasi antarsosial budaya adalah sebagai
berikut.
a.
Etnosentrisme
Yaitu prilaku kesukuan yang sempit
akan menjadi kendala dalam memahami dan melakukan komunikasi antar budaya.
b.
Kedaerahan
Rasa kedaerahan yang berlebihan juga
akan menghambat komunikasi antar budaya, dimana orang “mencintai” daerahnya
secara berlebihan.
c.
Persepsi yang
keliru tentang otonomi daerah
Berlakunya otonomi daerah ditafsirkan
oleh penguasa daerah hanya untuk memakmurkan daerahnya dan rakyat yang berada
dan berasal dari daerah itu sendiri.
d.
Fanatisme sempit
Fanatisme sempit yaitu menganggap
agama di luar yang “saya ” anut tidak baik dan kedudukannya lebih rendah.
Adapun beberapa cara untuk mengatasi
hambatan tersebut adalah :
a.
Menanamkan
kesadaran bahwa Indonesia adalah bangsa yang terdiri dari berbagai golongan
sosial budaya yang beraneka ragam. Dan ini adalah kekayaan bangsa Indonesia
yang tak ternilai.
b.
Meningkatkan kesadaran, walaupun kita hidup
dalam keberbedaan namun kita memilki persamaan yaitu sebagai warga negara
Indonesia yang memiliki kewajiban dan hak yang sama, memiliki kesamaan dalam
hukum, memiliki derajat yang sama sebagai makhluk Tuhan.
c.
Menyadari bahwa kita juga warga dari kelompok
sosial budaya tertentuyaitu sebagai warga negara Indonesia bahkan warga dunia.
Oleh karena itu pada hakekatnya setiap manusia adalah saudara dan keluarga dari
manusia yang lain.
d.
Mengembangkan cara berpikir positif, dan
menghindari berpikir negatif. Perbedaan sosial budaya adalah kekayaan khasanah
budaya bangsa Indonesia. Oleh karena itu kita harus saling mendukung, mendorong
dan bahu membahu mencapai masyarakat Karakter warga negara Indonesia yang baru.
Karakter WNI Baru
Warga negara merupakan bagian dari
suatu masyarakat dan bangsa. Karakteristik suatu masyarakat dan bangsa akan
diwarnai oleh karakteristk warga negaranya. Maka untuk membangun suatu
masyarakat dan bangsa, terlebih dahulu harus membangun karakter warganya. Di
dalam membangun warga negara Indonesia yang mampu di bertahan di era
globalisasi ini maka pendidikan memiliki peran yang sanga penting sekali. Untuk
itu melalui pendidikan diharapkan setiap warga Indonesia memilki kemampuan,
kreatifitas, dan keterbukaan. Selain itu warga masyarakat harus terbebas dari
rasa ketakutan, dan bebas berkreasi untuk menyumbangkan kemampuannya dalam
pembangunan negaranya.
Menurut HAR Tilaar (1998), masyarakat
yang kita cita-citakan adalah masyarakat teknologi, masyarakat terbuka, dan
masyarakat madani. Masyarakat teknologi adalah suatu masyarakat yang bukan
hanya melek teknologi, tetapi juga mampu berpartisipasi aktif dalam kehidupan.
Masyarakat terbuka adalah masyarakat, yaitu masyarakat yang mampu menyumbangkan
kemampuannya dan mampu berkreasi untuk peningkatan mutu kehidupan masyarakat
dan bangsanya. Sedangkan masyarakat madani adalah masyarakat yang saling
menghargai satu sama lainnya, yang mengakui hak-hak manusia yang menghormati
prestasi dari para anggota sesuai dengan kemampuan yang dapat ditunjukkan bagi
masyarakatnya, serta memegang teguh etika pergaulan. Untuk mencapai masyarakar
yang seperti itu maka diperlukan manusia yang menghargai perbedaan dan dapat
hidup dalam suatu perbedaan. Menurut Deddy Mulyana, yaitu “Manusia antar
Budaya”
yaitu seorang warga negara yang mencintai sesama warga negara tanpa memandang latar belakang sosial budaya. Yang dimaksud dengan manusia antar budaya adalah manusia yang berpikir, bersikap, dan beprilaku sebagai manusia yang menghargai, menghormati dan mampu berkounikasi dengan sesamanya dan hidup damai dalam masyarakat majemuk, masyarakat yang berbhineka tunggal ika.
Menurutnya karakter warga negara
adalah sebagai berikut :
yaitu seorang warga negara yang mencintai sesama warga negara tanpa memandang latar belakang sosial budaya. Yang dimaksud dengan manusia antar budaya adalah manusia yang berpikir, bersikap, dan beprilaku sebagai manusia yang menghargai, menghormati dan mampu berkounikasi dengan sesamanya dan hidup damai dalam masyarakat majemuk, masyarakat yang berbhineka tunggal ika.
1.
Keadaban (civility).
2.
Tanggung jawab
individu dan kecenderungan untuk menerima tanggung jawab pribvadi dan
konsekwensi tindakan pribadi.
3.
Disiplin diri dan
penghormatan peraturan-peraturan untuk pemerintahan konstitusional (amerika)
tanpa perlu paksaan dari otoritas eksternal.
4.
Rasa kewargaan
(civic mindness) dan kehendak untuk mendahulukan kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi.
5.
Kemampuan untuk
kompromi, menyadari bahwa nilai dan prinsip kadang-kadang saling bertentangan
karena pengakuan bahwa tidak semua nilai prinsip bisa dikompromikan karena kadang-kadang
kompromi bisa mengancam kelangsungan demokrasi.
Dari pendapat diatas maka kita bisa
mengambil beberapa pendapat yang sesuai dengan karakter warga negara Indonesia
yaitu memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.
Manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2.
Mencintai sesama
manusia, keluarga, masyarakat, manusia, bangsa dan tanah airnya
3. Menghormati sesama
warga negara tanpa membedakan latar belakang sosial & budaya'a.
4.
Dapat hidup
bersama dalam masyarakat majemuk yang terdiri atas perbedaan budaya, etnik, agama, istiadat, dan
sebagainya.
Kesimpulan
·
Komunikasi antarbudaya adalah komunikasi yang
terjadi di antara orang-orang yang memiliki kebudayaan yang berbeda (bisa beda
ras, etnik, atau sosioekonomi, atau gabungan dari semua perbedaan ini.Menurut
Stewart L. Tubbs,komunikasi antarbudaya adalah komunikasi antara orang-orang
yang berbeda budaya (baik dalam arti ras, etnik, atau perbedaan- perbedaan
sosio ekonomi).Kebudayaan adalah cara hidup yang berkembang dan dianut oleh
sekelompok orang serta berlangsung dari generasi ke generasi.
Sumber :
www.google.com
http://abeng4531.blogspot.com