Kamis, 05 Juni 2014

Resensi Novel "Sang Pemimpi"

                                                              “SANG PEMIMPI”


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiV036cgwmVPbqR4jlIU9pjBXAXjGhAc1N1gIooKL-Uf4amwqLCXNRm2ESIQBR5uNrI_VN4zo2u3kpDQYQ0IdfnrSZWi6qPg_KnPYGvkgr-3riU35w1wkEzXCa9DrMid1-vAIXuJOQS3pw/s1600/.default.JPG


1. Identitas Buku

Judul : Sang Pemimpi
Penulis : Andrea Hirata
Penerbit : PT Bentang Pustaka
Halaman : x + 292 Halaman
Cetakan : ke-14, januari 2008
ISBN: 979-3062-92-4

2. Pratinjau
Luar biasa. Begitulah kesan yang tersirat setelah membaca buku kedua dari tetralogi Laskar Pelangi karya Andrea Hirata ini. Bagaimana tidak? Alur cerita dan gaya bahasa yang disuguhkannya mampu dikemas begitu apik dari awal hingga akhir. Ditinjau dari segi intrinsiknya, novel ini bisa dibilang hampir tanpa cela. Sebab di setiap peristiwa, Andrea dengan cerdas menggambarkan karakteristik dan deskripsi yang begitu kuat pada tiap karakternya. Sehingga pembaca bisa dengan mudah menafsirkan arah jalan ceritanya. Bahasanya pun sangat memikat, dengan dibumbui ragam kekayaan bahasa dan imajinasi yang luas. Novel ini memiliki kekayaan bahasa sekaligus keteraturan berbahasa Indonesia. Dimulai dari istilah- istilah saintifik, humor metaforis, hingga dialek dan sastra melayu bertebaran di sepanjang halaman. Mulanya, cerita ini lebih bernuansa komikal dengan latar kenakalan remaja pada umumnya. Canda tawa khas siswa SMA sangat kental. Namun lebih dalam menjelajahi setiap makna kata demi kata, terasalah begitu kuat karakter yang muncul di tiap-tiap tokohnya.
Terlebih saat Andrea membawa kita ke dalam kenyataan hidup yang harus dihadapi tokoh Ikal yang mimpinya seakan sudah mencapai titik kemustahilan, dan dengan sensasi filosofis Andrea kembali membangkitkan obor semangat meraih mimpi dan menekankan begitu besarnya kekuatan mimpi Ikal yang akhirnya dapat mengantarkannya ke Sorbonne, kota impiannya.
            Selain menggambarkan betapasuperpower-nya kekuatan mimpi, pada novel ini Andrea juga mencitrakan kebijaksanaan seorang ayah yang begitu besar. Pengorbanan dan ketulusan seorang ayah dalam mendukung mimpi anaknya di tengah keterbatasan hidup menjadikan semangat tak terbeli bagi Ikal dan Arai dalam menggapai impiannya. Disinilah cerita mulai berevolusi menjadi balada yang begitu mengharu biru. Kesabaran seorang ayah dan rasa sayang seorang anak yang luar biasa besarnya kepada sang ayah menyempurnakan novel ini menjadi bacaan yang begitu kolosal dan sarat akan pesan-pesan moril.
            Angkat topi untuk Andrea Hirata yang telah berhasil membuat suguhan kisah yang kental dengan budaya melayu namun sangat cerdas dan saintifik. Tak hanya bisa membuat seseorang kembali membangun mimpi- mimpinya, novel ini juga bisa menambah rasa hormat kita kepada sang ayah dan mencintainya dengan tulus meskipun di tengah kondisi yang sangat terbatas.

3. Isi
1) Unsur Intrinsik
  • Tema
            Tema yang tersirat dalam novel Sang Pemimpi ini tak lain adalah “persahabatan dan perjuangan dalam mengarungi kehidupan serta kepercayaan terhadap kekuatan sebuah mimpi atau pengharapan”. Hal itu dapat dibuktikan dari penceritaan per kalimatnya dimana penulis berusaha menggambarkan begitu besarnya kekuatan mimpi sehingga dapat membawa seseorang menerjang kerasnya kehidupan dan batas kemustahilan.
  • Latar
            Dalam novel ini disebutkan latarmya yaitu di Pulau Magai Balitong, los pasar dan dermaga pelabuhan, di gedung bioskop, di sekolah SMA Negeri Bukan Main, terminal Bogor, dan Pulau Kalimantan. Waktu yang digunakan pagi, siang, sore, dan malam. Latar nuansanya lebih berbau melayu dan gejolak remaja yang diselimuti impian-impian.

  • Penokohan dan Perwatakan
Ikal                 : baik hati, optimistis, pantang menyerah, penyuka Bang Rhoma
Arai                : pintar, penuh inspirasi/ide baru, gigih, rajin, pantang menyerah
Jimbron           : polos, gagap bicara, baik, sangat antusias padakuda
Pak Balia        : baik, bijaksana, pintar
Pak Mustar     : galak, pemarah, berjiwa keras
Ibu Ikal            : baik, penuh kasih sayang
Ayah Ikal        : pendiam, sabar, penuh kasih sayang, bijaksana
            Dan tokoh lain Mahader, A Kiun, Pak Cik Basman, Taikong Hanim, Capo, Bang Zaitun, Pendeta Geovanny, Mak cik dan Laksmi adalah tokoh pendukung dalam novel ini.
  • Alur
            Dalam novel ini menggunakan alur gabungan (alur maju dan mundur). Alur maju ketika pengarang menceritakan dari mulai kecil sampai dewasa dan alur mundur ketika menceritakan
peristiwa waktu kecil pada saat sekarang/dewasa.
  • Gaya Penulisan
            Gaya penceritaan novel ini sangat sempurna. Yaitu kecerdasan kata-kata dan kelembutan bahasa puitis berpadu tanpa ada unsur repetitif yang membosankan. Setiap katanya mengandung kekayaan bahasa sekaligus makna apik dibalik tiap-tiap katanya. Selain itu, Novel ini ditulis dengan gaya realis bertabur metafora, penyampaian cerita yang cerdas dan menyentuh, penuh inspirasi dan imajinasi. Komikal dan banyak mengandung letupan intelegensi yang kuat sehingga pembaca tanpa disadari masuk dalam kisah dan karakter-karakter yang ada dalam novel Sang Pemimpi.
  • Amanat
            Amanat yang disampaikan dalam Sang Pemimpi ini adalah jangan berhenti bermimpi. Hal itu sangat jelas pada tiap-tiap subbabnya. Yang pada prinsipnya manusia tidak akan pernah bisa untuk lepas dari sebuah mimpi dan keinginan besar dalam hidupnya. Hal itu secara jelas digambarkan penulis dalam novel ini dengan maksud memberikan titik terang kepada manusia
yang mempunyai mimpi besar namun terganjal oleh segala keterbatasan.
  • Sudut Pandang
            Sudut pandang novel ini yaitu “orang pertama” (akuan). Dimana penulis memposisikan dirinya sebagai tokoh Ikal dalam cerita.

2) Unsur Ekstrinsik
  • Nilai Moral
            Nilai moral pada novel ini sangat kental. Sifat-sifat yang tergambar menunjukkan rasa humanis yang terang dalam diri seorang remaja tanggung dalam menyikapi kerasnya kehidupan. Di sini, tokoh utama digambarkan sebagai sosok remaja yang mempunyai perangai yang baik dan rasa setia kawan yang tinggi.
  • Nilai Sosial
            Ditinjau dari nilai sosialnya, novel ini begitu kaya akan nilai sosial. Hal itu dibuktikan rasa setia kawan yang begitu tinggi antara tokoh Ikal, Arai, dan Jimbron. Masing-masing saling mendukung dan membantu antara satu dengan yang lain dalam mewujudkan impian-impian mereka sekalipun hampir mencapai batas kemustahilan. Dengan didasari rasa gotong royong yang tinggi sebagai orang Belitong, dalam keadaan kekurangan pun masih dapat saling membantu satu sama lain.
  • Nilai Adat istiadat
            Nilai adat di sini juga begitu kental terasa. Adat kebiasaan pada sekolah tradisional yang masih mengharuskan siswanya mencium tangan kepada gurunya, ataupun mata pencaharian warga yang sangat keras dan kasar yaitu sebagai kuli tambang timah tergambar jelas di novel ini. Sehingga menambah khazanah budaya yang lebih Indonesia.

  • Nilai Agama
            Nilai agama pada novel ini juga secara jelas tergambar. Terutama pada bagian-bagian dimana ketiga tokoh ini belajar dalam sebuah pondok pesantren. Banyak aturan-aturan islam dan petuah-petuah Taikong (kyai) yang begitu hormat mereka patuhi. Hal itu juga yang membuat novel ini begitu kaya.

4. Kelebihan dan Kelemahan

1) Kelebihan
            Banyak kelebihan-kelebihan yang didapatkan dalam novel ini. Mulai dari segi kekayaan bahasa hingga kekuatan alur yang mengajak pembaca masuk dalam cerita hingga merasakan tiap latar yang terdeskripsikan secara sempurna. Hal ini tak lepas dari kecerdasan penulis memainkan imajinasi berfikir yang dituangkan dengan bahasa-bahasa intelektual yang berkelas. Penulis juga menjelaskan tiap detail latar yang mem-background-i adegan demi adegan, sehingga pembaca selalu menantikan dan menerka-nerka setiap hal yang akan terjadi. Selain itu, kelebihan lain daripada novel ini yaitu kepandaian Andrea dalam mengeksplorasi karakter-karakter sehingga kesuksesan pembawaan yang melekat dalam karakter tersebut begitu kuat.

2) Kelemahan
            Pada dasarnya novel ini hampir tiada kelemahan. Hal itu disebabkan karena penulis dengan cerdas dan apik menggambarkan keruntutan alur, deskripsi setting, dan eksplorasi kekuatan karakter. Baik ditinjau dari segi kebahasaan hingga sensasi yang dirasakan pembaca sepanjang cerita, novel ini dinilai cukup untuk mengobati keinginan pembaca yang haus akan novel yang bermutu.

5. Sinopsis


Suatu Senin di SMA Bukan Main saat diadakan upacara bendera, Pak Mustar mengunci pintu gerbang setengah jam sebelum jam masuk. Banyak anak yang telat masuk sekolah termasuk Ikal, Arai, dan Jimbron. Celakanya para murid yang terlambat mengejek Pak Mustar dengan menirukan gaya pidato dariPak Mustar dengan dipimpin oleh Arai. Tidak disangka pula Pak Mustar tiba – tiba berdiri di sebelah Ikal dan mengejar mereka bertiga. Celaka bagi Ikal, karena dialah yang diincar oleh Pak Mustar dan para penjaga sekolah. Sebenarnya Ikal bias lolos kalau saja Ikal tidak mempedulikan panggilan dari Jimbron dan Arai.Tidak disangka pula Pak Mustar ternyata telah berdiri tak jauh dari tempat mereka bertiga. Setelah terjadikejar – kejaran mereka akhirnya bersembunyi disebuah peti penyimpan ikan. Tidak diduga pula peti itukemudian dibawah menuju pasar ikan untuk dijual. Sesampainya di pasar ikan, ketika peti itu di buka betapakagetnya orang – orang di pasar karena baru saja melihat tiga orang keluar dari peti tanpa ekspresi sedikit pun.Arai adalah sepupu jauh dari Ikal. Ia sudah tidak punya keluarga lagi setelah ayahnya meniggal duniadan sejak itu Arai tinggal bersama dengan keluarga Ikal. Walapun Arai tidak memiliki keluarga lagi ia tetap bisa menunjukan keteguhan hatinya. Bahkan ketika Ikal tidak tega melihat Arai dalam keadaan seperti itu dan menangis, Arai juga yang menghiburnya.
Betapa kuat hati Simpa Keramat ini, begitulah julukan dariorang Melayu untuk seseorang yang hanya hidup sebatang kara dan tidak memiliki keluarga lagi.Arai bagi Ikal sudah seperti saudara sekaligus sahabatnya. Arai juga yang mengajarkan Ikal untuk mencari uang. Apalagi mereka diberi kamar sendiri hanya untuk mereka berdua. Bagi Ikal, Arai adalahseorang pelindung atau Lone Ranger .
Pada suatu sore yang cerah ketika Ikal dan Arai sedang bermain telepon dari kaleng yang dikaitkandengan tali, datanglah Mak Cik Maryamah datang bersama dengan anaknya. Mereka ingin meminjam berasdari ibu Ikal. Ibu Ikal dengan senang hati memberikan sebagian berasnya untuk Mak Cik Maryamah.Dengan berat hati pula Mak Cik menyuruh Anaknya, Nurmi untuk memberikan biolanya sebagai ganti dari beras yang telah diberikan. Tapi ibu Ikal menolaknya karena Nurmi sangat menyayangi biolanya itu. SetelahMak Cik Maryamah dan anaknya pulang, Arai tiba – tiba menuju peregasan dan memecahkan celenganayamnya, tanpa dikomando Ikal pun ikut memecahkan celengannya walaupun ia tidak tahu akan dipakai apauang itu. Arai memerintahkan Ikal untuk mengumpulkan semua uang itu ke dalam karung gandum. Ikalmengira Arai akan memberikan semua uang itu kepada Mak Cik Maryamah tetapi tanpa disangka oleh Ikal,Arai menuju pasar. Ia membeli terigu, gula dan lain – lain.

Ikal yang tidak tahu untuk apa itu segeramencegah Arai untuk membeli semua itu. Terjadilah sebuah perkelahian seru antara Ikal dan Arai, perkelahian itu menimbulkan kegaduhaan dan juga menyebabkan tiga karung yang berisi kapuk pecah dankapuknya bertaburan ke mana – mana. Di tengah kegaduhan itu Ikal sadar saudaranya itu tidak akan berbuatsesuatu yang buruk. Setelah itu mereka berdua bersepeda menuju rumah Mak Cik Maryamah. Semua bahan – bahan yang telah dibeli itu diberikan kepada Mak Cik untuk digunakan membuat kue dan menjualnya.Di kampung Arai dan Ikal ada seorang dukun gigi yang sakit mandraguna, dia adalah A Put.
Diamemiliki kesaktian yang hebat dalam hal menyembuh sakit gigi. Hanya berbekal palu, balok, dan paku ia bisa menyembuh sakit gigi. Suatu hari pasein A Put sangat banyak, esoknya ia didatangai oleh tetua kampung untuk dijadikan seorang pemimpin kampung. Begitulah tradisi kampung Ikal, ketika terjadi hujanyang terus menerus maka pawang hujanlah yang menjadi pemimpin kampung tetapi jika banyak buaya yangmulai nakal pawang buayalah yang menjadi pemimpin kampung. Tradisi berakhir setelah Islam masuk kekampung Ikal. Para dukun dan pawang bangkrut pamornya digantikan oleh penggawa masjid. Penggawa masjid sangatlah dihormati sekaligus ditakuti. Didikan yang sangat keras membuat mereka ditakuti, tetapimerekalah yang mendidik para warga kampung Ikal dan Arai tentang Budi Pekerti yang luhur. Arai dan Ikal sering mendapat hukuman dari Taikong Hamim, salah satu penggawa masjid, karena nafas mereka tidak panjang kalau mengaji. Di masjid pula Ikal dan Arai mengenal Jimbron yang gagapnya bukan main dan sangat gila kuda. Jimbron juga sama seperti Arai, hidup sebatang kara dan tidak punya saudara lagi. Jimbronadalah seseorang yang membuat Arai dan Ikal takjub dengan tiga macam keheranan. Pertama, mereka heran karena kalau mengaji, ia selalu diantar seorang pendeta.
Sebetulnya, beliau adalah seorang pastor karena beliau seorang Katolik, tapi kami memanggilnya Pendeta Geovanny. Rupanya setelah sebatang kara sepertiArai, ia menjadi anak asuh sang pendeta. Pendeta berdarah Italia itu tak sedikit pun bermaksud mengonversi keyakinan Jimbron. Beliau malah tak pernah telat jika mengantarkan Jimbron mengaji ke masjid. Keherananmereka yang kedua adalah Jimbron sangat menyukai kuda. Kata orang-orang, ini berhubungan dengan sebuah film di televisi balai desa yang ditonton Jimbron seminggu sebelum ayahnya wafat. Dalam filmkoboi itu tampak seseorang membawa orang sakit untuk diobati dengan mengendarai kuda secepat anginsehingga orang itu dapat diselamatkan. Barangkali Jimbron menganggap nyawa ayahnya dapat tertolong jikaia membawa ayahnya ke Puskesmas dengan mengendarai kuda. Di kampung Ikal dan Arai tak ada seekor pun kuda tapi, Jimbron mengenal kuda seperti ia pernah melihatnya langsung. Jimbron adalah pemuda yangmudah mengantuk tapi jika sedikit saja ia mendengar tentang kuda, maka telinga layunya sontak berdiri.Jimbron segera menjadi pencinta kuda yang fanatik. Pernah suatu hari Taikong Hamin marah besar karena didalam buku TPA-nya hanya terdapatkuda, Taikong pun menghukum dia dengan cara berlagak seperti kuda.Dan hanya da satu cara untukmembalas sang Taikong yaitu dengan mengucapkan amin dengan sangat tidak tuma'ninah.
Setiap Taikong Hamim menjadi imam salat jamaah dan tiba pada bacaan akhir Al-Fatihah:
"Whalad dholiiiiiin...." Maka Arai langsung menyambut dengan lolongan seperti serigala mengundangkawin. " Aaammmiiinnn ... mmiiinn ... mmiiiiiiiinnnnn ...."
Arai meliuk - liukkan suaranya dan terang-terangan merobek-robek wibawa Taikong.Karena di kampung Arai tak ada SMA, setelah tamat SMP Ikal, Arai, dan Jimbron merantau keMagai untuk sekolah di SMA Bukan Main. Pada saat itu pula PN Timah mengalami kebangruktan, banyak anak putus sekolah dan bekerja untul membantu ekonomi keluarga mereka. Mereka yang masih bersemangat sekolah umumnya bekerja di warung mi rebus. Atau menjadi buruh pabrik kepiting. Berdiri sepanjang malam menyiangi kepiting untuk dipaketkan ke Jakarta. Atau, seperti Ikal, Arai, dan Jimbron, menjadi kulingambat. Sebelum menjadi kuli ngambat mereka pernah memiliki pekerjaan lain yang juga memungkinkanuntuk tetap sekolah, yaitu sebagai penyelam di padang golf. Penjaga padang golf akan membayar untuk setiap bola golf yang dapat diambil pada kedalaman hampir tujuh meter di dasar danau. Bola golf di dasar danau dengan mudah dapat ditemukan karena indah berkilauan, persoalannya, danau itu adalah tempat buaya-buaya sebesar tong berumah tangga. Mereka juga pernah bekerja sebagai part time office boy dikompleks kantor,hanya saja gaji mereka bisa telat berbulan. Karena pekerjaan merekas ebagai kuli ngambat itulah mereka bisa menyewa sebuah los sempit di dermaga dan pulang ke rumah orangtua setiap dua minggu. Setiap pagi mereka selalu seperti semut kebakaran. Menjelang pukul tujuh, dengan membersihkandiri seadanya mereka tergopoh-gopoh ke sekolah. Sampai di sekolah, semua kelelahan kami serta merta lenyap, sirna tak ada bekasnya, menguap diisap oleh daya tarik laki-laki tampan ini, kepala sekolah SMABukan Main, guru kesusastraan: Bapak Drs. Julian Ichsan Balia. Ada satu lagianak yang hidupnya hanyasebatang kara, dia adalah Laksmi. Jimbron sangat tergila pada Laksmi, walaupun Laksmi tidak meperdulikan dia. Laksmi seperti trauma karena orang – orang terdekatnya meninggalkan dia satu persatu.Bahkan ia tidak pernah tersenyum lagi. Senyumnya itu sangat dirindukan semua orang yang mengenalnya.Setiap Minggu pagi Jimbron menghambur ke pabrik cincau. Dengan senang hati, ia membantu Laksmi diPabrik Cincau.bertahun -tahun sudah Laksmi hidup tanpa senyum seakan-akan di dunia ini tidak ada yang menyayanginya. Ketika Arai dan Ikal menyarankan Jimbron untuk ditangani oleh orang yang ahli, ia hanya berkata "Aku hanya ingin membuatnya tersenyum...," ..Di televisi balai desa mereka menyimak ulasan Ibu Toeti Adhitama tentang sepak terjang seorang patriot muda Mujahiddin yang baru saja menumbangkan komandan resimen utara Tentara Merah Rusia.Pemuda Mujahid itu Oruzgan Mourad Karzani.

Keluarga iOruzgan Mourad Karzani turun-temurun memimpin gerilyawan Baloch sehaj Afganistan melawan pendudukan Inggris dan sampai saat terbuhuhnya komandan Rusia itu, sudah hampir sepuluh tahun mereka menggempur invasi Rusia. Terbunuhnya komandan resimen utara Tentara Merah menjadi tonggak penting direbutnya kembali zona utara dari penaklukan Tentara Merah,sekaligus pemicu hengkangnya Rusia dari Afghanistan tahun berikutnya.Oruzgan disambut bak pahlawan.Dalam waktu singkat,ia menjadi imam besar baloch.Ayah Ikal sangat sayang pada Ikal maupun Arai, buktinya jika tiba hari pembagian raport beliaumengambil cuti 2 hari. Hari pembagian raport sangatlah istimewa bagi ayah Ikal, beliau selalu menyiapkansegala sesuatu dengan sangat baik. Mulai dari sepatu, ikat pinggang, sepeda yang beliau gunakan hingga baju safari empat saku yang hanya dipakai saat acara penting. Persiapan ayah Ikal mengambil rapor akan ditutup dengan berangkat ke kawasan los pasar ikan untuk mencukur rambut dan kumis ubannya. Usai salatsubuh ayah Ikal siap berangkat. Dengan bersepeda ayah Ikal berangkat ke SMA Negeri Bukan Main, 30 km jauhnya,untuk mengambil rapor anak-anaknya. Dibawah rindang dedaunan bungur Ikal dan Arai menungguayanhnya. Di dalam aula itu, Pak Mustar mengurutkan dengan teliti seluruh peringakat dari tiga kelasangkatan pertama SMA Bukan Main. Dari peringkat pertama sampai terakhir 160. Semua orangtua muriddikumpulkan di aula dengan nomor kursi besar-besar, sesuai peringkat anaknya. Nomor itu juga dicantumkan dalam undangan. Maka pembagian rapor adalah acara yang dapat membanggakan bagi sebagian orang tua sekaligus memalukan bagi sebagian lainnya. Pak Mustar menjejer sepuluh kursi khususdi depan. Di sanalah berhak duduk para orang tua yang anaknya meraih prestasi sepuluh besar. Ikal dan Arai serentak berdiri ketika melihat sepeda ayah Ikal. Sepeda itu mudah dikenali dari kap lampu alumunium putihyang menyilaukan ditimpa sinar matahari. Beliau melihat kami melambai-lambai dan mengayuh sepedanya makin cepat. Setelah tiba beliau menepuk-nepuk pundak mereka sambil memberikan senyumnya yang indah.Beliau mengelap keringat, merapikan rambutnya dengan tangan.dan berjalan tenang memasuki aula dengangaya jalannya yang pengkor, mencari kursi nomor tiga. Tepuk tangan ramai bersahutan ketika nama ayahIkal dipanggil. Setelah menerima rapor Ikal, Pak Mustar mempersilakan ayah Ikal menempati kursi nomor lima yang kosong, dan tepuk tangan kembali membahana waktu namanya kembali dipanggil untuk mengambil raport Arai. Tidak terlalu buruk, seorang tukang sekop di wasrai dipanggil dua kali oleh KepalaSMA Negeri Bukan Main.Berbagai bangsa tekah berlabuh di Dermaga Magai, dan yang paling sering adalah Orang Saung.Mereka selalu memakai sarung sampai kepala mereka terkadang mereka jguga menutupi wajahnya. Jikamerapat di Dermaga Olivir Magai maka peradaban pertama yang ditemukan orang adalah sebuah gedung bioskop. Gedung bioskop itu berada persis di depan los kontrakan Ikal dkk.Tapi sedikit pun kami tak beranimeliriknya.Sebab menonton bioskop merupakan salah satu larangan paling keras Pak Mustar. Maka tak adasiswa SMA Negeri Bukan Main yang berani dekat-dekat bioskop itu. Membicarakannya pun sungkan. Tapi sore ini berbeda.
Ikal, Jimbron, dan Arai baru pulang sekolah dan sedang duduk santai di beranda loskontrakan mereka waktu melihat para petugas bioskop mengurai gulungan terpal besar berukuran 4 x 3meter, sebuah poster film baru. Mulanya mereka hanya melihat gambar dua potong betis yang putih. Namun, pemandangan semakin menarik sebab seiring dengan semakin panjang terpal diurai dan semakin keatas betis itu tampak, semakin tak ada tanda-tanda pakaian menutupinya. Karena memang masih mudah mereka sangat penasaran. Setelah poster itu terbuka seluruhnya maka terlihatlah dengan jelas bahwa poster itu bergambar seorang yang hanya mengenakan bikini saja. Karena rasa penasaran, mereka bertiga sangatingin menonton film itu.

Cukup sulit mereka bisa menonto film itu, tapi karena pikiran mereka sudahdipengaruhi oleh nafsu akhirnya mereka menemukan cara yang tepat agar bisa masuk bioskop dan menontofilm itu,dan mereka berhasil masuk. Setelah lampu dimatikan tanda film akan dimulai dengan leluasamereka bertiga membuka kerudung. Mulanya beberapa ekor tikus got melintas cepat di bawah layar dansekeluarga kecoak merayap di sudut-sudutnya.Kupikir merupakan bagian dari film,rupanya bukan,habitat hewan - hewan itu memang berada di dalam gedung bioskop ini, Film dimulai dengan adegan seorang bapak yang gendut dan botak, nyonya rumah, dan kedua anak remajanya sedang makan. Seekor anjing pudel berlari-lari mengelilingi meja makan.Tapi merka tak menemukan wanita di poster film yang mengundang mereka bertiga masuk ke dalam bioskop bobrok ini. Mereka terkejut karena penonton yang menyesaki bioskop riuh bertepuk tangan, bersuit-suit, dan dari balik tirai muncullah wanita poster itu sambil membawa dandang nasi. Orang - orang berkerudung yang telah berulang kali menonton film ini bertepuk tangansebelum tirai itu terbuka. Mereka langsung tahu adalah yang mereka tunggu – tunggu berperan sebagai babu.Dan jalan cerita tak lebih dari hanya kejar – kejaran antara majikan yang gendut itu dan pembantunya. Setelah film berjalan 20 menit munculah kembali sabg pembantu dengan hanya berpakain seperi yangterlihat pada poster. Adean pu dimulai dengan kejar – kejaran kembali, ketika merka bertiga sedang asyik menonton tiba – tiba tiga bayangan menghalangi pandangan mereka. Dengan Arai merhardik mereka. Dan sekian detik kemudian layar padam dan lampu mulai menyalah. Dan ternyata mereka bertiga adalah Pak Mustar dan para penjaga sekolah. Ikal, Arai dan Jimbron kemudian digelendang keluar oleh mereka bertiga.Besoknya mereka benar – benar menjadi artis di sekola, karena hanya mereka bertigalah yang bisamelihat film itu.walaupu demikian, sebenarnya mereka juga cukup takut karena 2 hari lagi mereka akanmendapat hukuman dari Pak Mustar. Senin pagi, Ikal, Arai dan Jimbron dibariskan terpisah .Dan senin pagiini tak ada siswa yang terlambat apel karena semuanya ingin menyaksikan tiga pesakitan di eksekusi.
Pak Mustar naik podium. Dari microphone yang terus-menerus feed back, suaranya bertalu – talu. Hukuman punakhirnya diputuskan, yaitu mereka harus berakting layaknya film yang mereka tonton itu. Arai sebagaianjing pudel, Ikal sebagai pembantu dan Jimbron sebagai majikan gendut.Hukuman mereka tidak cukup sampai disitu, mereka bertiga harus membersihkan WC sekolah. Jimbron walaupun ia mendapat hukuman tetaplah senang -senang saja dan topik pembicaraan nya tak pernah jauh dari soal kuda. Bahkan ketika dia dihukum pun dia tetap membicarakan soal kuda sampai – sampai Ikalmarah dan menghardiknya. Jimbron yang memiliki hati yang lemut pun tak menyangka akan mendapt perlakukan seperti itu dari temannya. Dasar Jimbron yang memiliki hati yang lembut, krtika Ikal denganlembut meminta maaf atas tingkah lakunya, ia pun memaafkannya.Suatu ketika ketika Ikal berlari pulang sekolah, tiba – tiba dia berhenti di depan restoran mie rebus disana ia melihat dirinya sendiri, Arai dan Jimbron sedang bekerja mencuci piring – piring kotor.

Ketika berlari kembali, tiba – tiba ia juga melihat 3 orang yang sama menjadi kernet. Ikal begitu kaget dan langsung berlari pulang karena ia melihat orang lain menjelma menjadi dirinya dan 2 orang sahabatnya. Semanagt Ikal seakan surut untuk melanjutkan sekolah karena pada akhirnya ia akan seperti apa yang dia lihat di resoranmaupun tempat lain. Ia berpikir akan menjadi seperti Lintang. Ikal menjadi malas belajar dan sangat pesimisdalam kehidupannya. Karena pikiran yang pesimis dan malas belajar itulah ia mempersembahkan kusir nomer 75 bagi ayahnya. Sungguh sangat megecewakan, tetapi walau demikian ayah Ikal tetaplah bangga pada anaknya. Maka pada saat beliau mengambil rapot, beliau tetap seperti biasnya dengan ritual yang telahsudah lama beliau lakukan. Sungguh sangat perih hati Ikal, dengan sikap pesimisnya ia tertpuruk pada urutun 75.
Ikal pun tak kaget jika nanti ayahnya tidak datang, dan Arai pun marah padanya. Tapi ayah Ikaldatang dan seperti biasanya ia kemudian mengambil rapot dan langsung pulang. Arai dengan emosinyamemaraahi Ikal karena telah mengecewakan ayahnya.Pada suatu hari terdengarlah kabar bahwa Capo akan memelohara kuda, betapa terkejutnya Jimbron.Ia seperti tesambar petir. Kuda itu akan 2 minggu lagi dan berjumlah 7 ekor, dan seperti sudah bisa didugasebelumnya Jimbron seakan mau pingsan. Bendera kapal BINTANG LAUT SELATAN telah tampak dihorizon sejak pukul tiga sore dan mulai pukul dua dermaga telah dipadati orang - orang Melayu yang inginmelihat langsung hewan yang hanya pernah mereka lihat dalam gambar. Seisi kampung tumpah ruah kedermaga,ratusan jumlahnya,di antara mereka tampak bupati, camat, lurah, kepala desa, dan para dukun berbagai spesialisasi lengkap dengan baju dinasnya masing-masing. Pelataran panjang yang menjulur ke pintu kapal telah dibangun. Ini merupakan pekerjaan besar tapi tak mengapa karena memang untuk peristiwayang amat penting. BINTANG LAUT SELATAN merapat.Pintu utamanya dipaskan pada ujung pelataran
Sehingga tercipta jembatan antara dermaga denga kapal. Sinar matahari sore terbias pada permukaan laut membentuk pita berwarna jingga yang memukau dari dermaga sampai ke kaki langit. Jika tamu-tamu terhormat dariTasmania itu melenggang di atas jembatan tadi, pasti akan menambah pesona sore bersejarah di kampung kami ini. Pintu kapal dibuka.Semua mata tertuju ke pintu kapan itu dan ruangan di dalamnya yang gelap. Kemudian satu - persatu kuda itu turun dan angat indahlah pemandangan sore itu. Ada satu kudayang sangat indah dan berwarna putih seperti salju. Kuda – kuda itu kemudian dimasukkan ke dalam truk dan di bawah ketempatnya. Karena keranjingannya terhadap kuda, Jimbron tidak dapt tidur memikirkan kuda – kuda itu.
ia mulai malas makan dan lupa bahawa dirinya adalah seorang murid SMA Bukan Main.Semakin hari keadaan Jimbron semakin gawat.Jika diajak bicara, maka yang mangajak bicara hanya bicara sendiri.Sore hari, pada jam ketika kuda - kuda itu datang, matanya sayu memandangi dermaga. Suatu hari Arai yang telah bekerja Capo pulang ke rumah dengan membawah kuda putih. Betapa senangnya Jimbron, iamengendarai kuda itu dan mendatangi Laksmi dan menunjukan kehebatan sang kuda. Dan Laksmi mulai tersenyum, senyum yang telah lama di dambakan orang – orang disekitarnya.Kebaikan Arai akhirnya berbuah kebaikan juga, Jimbron tidak lagi menjadi maniak kuda. Ia sekarangmenjadi orang yang sangat mencintai Laksmi. Karena itu, Ikal ingin membalas kebaikan hati Arai, Ia tahu apa yang harus diperbuatnya untuk Arai. Arai sangat mencintai Nurmala, maka dari itu ia ingin membantu Arai untuk merebut hati Nurmala. Arai mencintai Nurmala sejak ia melihat Nurmala pada hari pendaftaraan.Arai telah merayu Nurmala dengan banyak cara, mulai dari puisi, syair, gurindam, dan juga surat cinta tapi Nurmala tidak tersentuh sedikit pun. Akhirnya Ikal menemukan satu untuk membantu sepupu jauhnya itu. Ikal menyuruh Arai untuk berguru cinta pada Bang Zaitun, Pimpinan Orkes Melayu Pasar Ikan Belok Kiri, Arai pun setuju dengan ide itu.mereka bersua pergi ke Bang Zaitun untuk berguru masalah Cinta.dan akhirnyaArai mendapatkan juru jitu menaklukan wanita dari Bang Zaitun, yaitu dengan lagu. Tapi yang menjadimasalah adalah Arai tidak memiliki musikalitas yan mumpuni untuk itu. Tapi dasar memang sudah cinta,Arai pun berusaha dengan kerashingga tangannya melepuh. Berminggu – minggu Arai belajar lagu When I am Fall in Love dan berminggu – minggu pula Ikal dan Jimbron harus menahan rasa pening karena suaraArai yang parau dan kering itu.Arai juga telah merencanakan rencana yang sangat indah,Ia akan menyayikan lagu itu pada saat hari ulang tahun Nurmala. Hari itu pun tiba, Arai menyayikan lagu itu di depan jendelakamar Nurmala. Nurmala yang merasa terganggu karena suara Arai kemudian menyalakn sebuah piringan hitam ydan memutar lagu When I am Fal in Love yang dinyayikan oleh penyayi aslinya. Arai tidak meyerah,malahan ia menaikkan volume suaranya, semakin Arai menaikkkan volume suaranya Nurmala jugasemakin meninggikan volumepiringan hitamnya dan akhirnya setelah berjuang sekian lama melawan penyayi berkelas Dunia Arai pun menyerah. Dengan bersama Ikal dan Jimbron Arai pulangdengan tertunduk lesu.Sebuah rencana memang dibutuhkan untuk, melanjutkan kehidupan ini. Kali ini dalam pembagianrapot terakhir saat tamat SMA Bukan Main, Ikal kembali mendudukkan ayahnya pada urutan ketigasedangkan Arai melejit hingga urutan kedua, adapun Nurmala sampai karatan menempati urutan pertama. Nurmala akan segera meninggalkan Belitong untuk menjalani rencana lima tahun plus dua tahun konservatifnya,dan menjelang malam perpisahan sekolah Arai telah menyiapkan sebuah rencana lagi untuk Nurmala. Idenya adalah Araiakan kembali menyayi seperti dulu tetapi dengan lagu yang berbeda. Kali inilagunya adalahCan't Stop Loving You.
Belajar dari kegagalannya dulu, kali ini Arai hanya akan komat – kamit sedangkan yang bernyayi adalah kaset yang akan diputar oleh Ikal dan Jimbron. Dan kali ini Arai berhasil membuat Nurmala meniggalkan Arai hingga lagu selesai. Betapa senang dan bahagianya Arai melihat itu.Tidak ketinggalan pula Arai dan Ikal akan merantau menuju jawa. Mereka berdua ingin merebut sukses di tanah jawa. Dengan menumpang kapal BINTANG LAUT SELATAN berangkatlah keduanya dengan diringi oleh orang – orang yang mereka kenal. Ayah Ikal, ibunya, Pak Balia, Bu Muslimah, dan jugaPak Mustar ikut mengantar mereka. Setelah 5 hari terapung – apung dilaut lepas sampailah mereka diJakarta.dan tidak lupa sang Mualim berpesan pada mereka untuk pergi ke Jakarta Selatan tepatnya TerminalCiputat, karena menurut sang Mualim itulah adalah tempat yang paling aman. Sang Mualim pun siap jika mereka tidak kuat maka 6 bulan lagi menunggu mereka di dermaga ini.
Tetapi karena mereka belum pernah ke Jakarta, mereka berdua ternyata menaikki bus yang salah. Tanpa sadar mereka menaikki bis menujuTerminal Bogor. Setelah berjalan cukupjauh akhirnya mereka menemukan sebuah masjid untuk sekedar berteduh. Dan esoknya mereka mendapatkan kamar kos.kemudian mereka berusaha untuk mencari pekerjaan supaya mereka bisa melanjutkan hodup di Jakarata. Setelah mencari selama 5 bulan merka berdua akhirnyamendapat pekerjaan sebagai seorang sales, setelah lama mereka tidak bisa menjual barang akhirnya mereka pun dipecat. Lalu mereka medapatkan pekerjaan di Pabrik Tali. Tapi sayang pabriknya harus tutup karena bangkrut. Keberuntungan pun masih memihak mereka berdua tetangga mereka mengajak mereka untuk berjasebagai tukang fotokopi di IPB. Tak lama setelah itu Ikal mendapat perkerjaan baru sebagai Tukang Pos danArai masih berkerja di kios fotokopi.Setelah sekian lama berkerja sebagai tukang sortir,Ikal kembali rindu dengan teman sekaligus sepupu jauhnya, Arai. Tahun – tahun berlalu,sampaiakhirnya Ikal bisa kuliah di UI. Pada saat kuliah di Ui itulahIkal bertemu dengan Nurmala.setelah perbincangan yang cukup hangat dengan Nurmala, tanpa diduga oleh Ikal Nurmala tiba – tiba menanyakan kabar Arai.
Cukup bingung Ikal menjawab pertanyaan itu, tapi padaakhirnya Ikal bisa mengatasinya. Setelah lulus kuliah Ikal mengetahui bahwa ada pengumuman beasiswastata dua, tanpa pikir panjang Ikalpun mencoba mengikuti tes untuk mendapatkan beasiswa itu. HariWanwancara pun tiba begitugugup Ikal karena saingan Ikal adalah tamatan mahasiswa yangcukup pintar – pintar.
Tidak disangka pula riset yang dilakukan Ikal mendapat pujian yang sangat bagus dari seorang Profesor. Selepas Ikal keluar dari ruangan pewawancara dia kemudian mendengar suara yang cukup diakenal.
Tanpa diduga pula bahawa itu memang suara Arai, sungguh tak disangka setelah sekian lama tak bertemu akhirnya Ikal bertemu dengan Arai yang juga sedang mengajukan beasiswa untuk kuliah di Eropa.Setelah sekian lama tak pulang ke Belitong kali ini Ikal dan Arai pulang kembali ke kampong halamanya. Mereka bertemu Jimbron yangsudah menikah dengan Laksmi dan mempuyai anak. MalamnyaIkal berjalan – jalan untuk menikmatisuasana yang telah lama ia rindukan. Waktu yang dinanti – nanti tiba,surat pengumuman beasiswa akhirnya tiba. Perlahan – lahan Ikal mulai membuka surat itu dan didapatinyaia lulus tes dan akan kuliah di Paris di Univesite de Paris, Sorbonne, Prancis begitu juga dengan Arai.


 
6. Kesimpulan
Buku ini sangat bagus Entah  yang pasti kita bisa terhanyut dalam adegan – adegan nya. Bagaimana Ikal dan Arai membantu Maryamah dan anaknya Nurmi yang datang untuk meminta beras, sampai akhirnya mereka bisa berjualan. Seperti nya Andrea Hirata senang memberikan satu atau dua petunjuk tentang lanjutan tetralogi ini, Novel sang pemimpi atau lanjutan dari lascar pelangi ini layak dibaca siapapun. Terdapat banyak unsur pendidikan yang terkandung dalam novel ini. Contohnya mengajak kita mandiri dan bertanggung jawab. Itu adalah salah satu tugas yang sangat besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar