1. Inovasi
Rogers mengemukakan
lima karakteristik inovasi meliputi:
a. Keunggulan
relatif (relative advantage),
Keunggulan
relatif adalah derajat dimana suatu inovasi dianggap lebih baik/unggul dari
yang pernah ada sebelumnya. Hal ini dapat diukur dari beberapa segi, seperti
segi ekonomi, prestise social, kenyamanan, kepuasan dan lain-lain. Semakin
besar keunggulan relatif dirasakan oleh pengadopsi, semakin cepat inovasi
tersebut dapat diadopsi.
b. kompatibilitas
(compatibility),
Kompatibilitas
adalah derajat dimana inovasi tersebut dianggap konsisten dengan nilai-nilai
yang berlaku, pengalaman masa lalu dan kebutuhan pengadopsi. Sebagai contoh,
jika suatu inovasi atau ide baru tertentu tidak sesuai dengan nilai dan norma
yang berlaku, maka inovasi itu tidak dapat diadopsi dengan mudah sebagaimana
halnya dengan inovasi yang sesuai (compatible).
c. Kerumitan (complexity),
Kerumitan
adalah derajat dimana inovasi dianggap sebagai suatu yang sulit untuk dipahami
dan digunakan. Beberapa inovasi tertentu ada yang dengan mudah dapat dimengerti
dan digunakan oleh pengadopsi dan ada pula yang sebaliknya. Semakin mudah
dipahami dan dimengerti oleh pengadopsi, maka semakin cepat suatu inovasi
dapat diadopsi.
d. Kemampuan diuji cobakan (trialability)
Kemampuan untuk
diuji cobakan adalah derajat dimana suatu inovasi dapat diuji-coba batas
tertentu. Suatu inovasi yang dapat di uji-cobakan dalam seting sesungguhnya
umumnya akan lebih cepat diadopsi. Jadi, agar dapat dengan cepat diadopsi, suatu inovasi sebaik
nya harus mampu menunjukan (mendemonstrasikan) keunggulannya.
e. Kemampuan diamati (observability).
Kemampuan
untuk diamati adalah derajat dimana hasil suatu inovasi dapat terlihat oleh
orang lain. Semakin mudah seseorang melihat hasil dari suatu inovasi, semakin
besar kemungkinan orang atau sekelompok orang tersebut mengadopsi. Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin besar
keunggulan relatif; kesesuaian (compatibility); kemampuan untuk diuji cobakan
dan kemampuan untuk diamati serta semakin kecil kerumitannya, maka semakin cepat
kemungkinan inovasi tersebut dapat diadopsi.
2. Saluran komunikasi
Komunikasi adalah proses dimana partisipan
menciptakan dan berbagi informasi satu sama lain untuk mencapai suatu pemahaman
bersama. Seperti telah diungkapkan sebelumnya bahwa difusi dapat dipandang
sebagai suatu tipe komunikasi khusus dimana informasi yang dipertukarkannya
adalah ide baru (inovasi).
3.
Sistem
Sosial
Sangat penting untuk diingat bahwa proses difusi terjadi dalam suatu
sistem sosial. Sistem sosial adalah satu set unit yang saling berhubungan yang
tergabung dalam suatu upaya pemecahan masalah bersama untuk mencapai suatu
tujuan. Anggota dari suatu sistem sosial dapat berupa individu, kelompok
informal, organisasi dan atau sub sistem. Proses difusi dalam kaitannya dengan
sistem sosial ini dipengaruhi oleh struktur sosial, norma sosial, peran
pemimpin dan agen perubahan, tipe keputusan inovasi dan konsekuensi inovasi.
4.
Waktu
Waktu merupakan salah satu unsur penting dalam proses difusi. Dimensi
waktu, dalam proses difusi, berpengaruh dalam hal: 1) proses keputusan inovasi,
yaitu tahapan proses sejak seseorang menerima informasi pertama sampai ia
menerima atau menolak inovasi; 2) keinovativan individu atau unit adopsi lain,
yaitu kategori relatif tipe adopter (adopter awal atau akhir); dan 3) rata-rata
adopsi dalam suatu sistem, yaitu seberapa banyak jumlah anggota suatu sistem
mengadopsi suatu inovasi dalam periode waktu tertentu.
PENGAPLIKASIAN DEFINISI DARI INOVASI
Terdapat empat
factor yang mendasarinya, yaitu :
1. Orientasi Produk
Konsumen
menyukai produk yang menawarkan kualitas dan performance terbaik serta
inovatif.
2.
Orientasi Pasar
Kunci
untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penetuan kebutuhan dan keinginan
dari target market serta memberikan kepuasan secara lebih baik dibandingkan
pesaing.
3.
Orientasi perusahaan
Adalah
menentukan keinginan dan kebutuhan dari target market dan memberikan kepuasan
secara lebih baik dibandingkan para pesaing melalui suatu cara yang dapat
meningkatkan kesejahteraan perusahaan dan masyarakat.
4.
Orientasi Konsumen
Pada perinsipnya
dalam penyebaran produk baru, konsumen menginginkan produk yang ada tersedia
dibanyak tempat dengan kualitas tinggi, baik akan tetapi dengan harga yang
rendah sehingga konsumen lebih banyak mengkonsumsi barang dan bahkan sampai
pembelian yang berulang-ulang.
LIMA KARAKTERISTIK YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PRODUK
1. Keuntungan Relatif :sejauh mana inovasi menguntungkan penerimanya.
PENTINGNYA ARTI SEBUAH PROSES PENYEBARAN
Sebelum terjadinya proses difusi, terdapat tahap-tahap peristiwa yang mendasari terciptanya suatu proses difusi inovasi. Tahap-tahap tersebut diantaranya :
1. Mempelajari
Inovasi: Tahapan ini merupakan tahap awal ketika masyarakat mulai melihat, dan
mengamati inovasi baru dari berbagai sumber, khususnya media massa.
2. Pengadopsian:
Dalam tahap ini masyarakat mulai menggunakan inovasi yang mereka pelajari.
Diadopsi atau tidaknya sebuah inovasi oleh masyarakat ditentukan juga oleh
beberapa faktor.
3. Pengembangan
Jaringan Sosial: Seseorang yang telah mengadopsi sebuah inovasi akan
menyebarkan inovasi tersebut kepada jaringan sosial di sekitarnya, sehingga
sebuah inovasi bisa secara luas diadopsi oleh masyarakat. ADOPSI DAN SALURAN KOMUNIKASI DALAM PROSES DIFUSI
Adopsi
merupakan suatu kegiatan seseorang dalam membuat keputusan dan melalui ini
inovasi diterima. Terdapat beberapa kategori konsumen dalam mengadopsi inovasi
sebagai berikut :
- Inovator. Konsumen yang menjadi innovator yaitu konsumen yang paling responsif terhadap inovasi yang diciptakan oleh perusahaan. Kelompok konsumen innovator ini biasanya kelompok pertama yang membeli produk-produk hasil inovasi. Kelompok ini biasanya secara demografis merupakan konsumen dengan pendapatan tinggi, tingkat pendidikan tinggi, dan lebih kosmopolitan.
- Pelaku Adopsi Awal (Early Adopters). Kelompok ini bukan yang pertama membeli, tetapi termasuk ke dalam kelompok yang paling awal melakukan pembelian dalam siklus hidup produk. Berbeda dengan kelompok innovator, kelompok ini lebih percaya pada norma-norma kelompok dan lebih berorientasi pada nilai-nilai komunitas lokal.
- Mayoritas Awal (Early majority). Kelompok ini merupakan kelompok tertinggi yang mengadopsi inovasi. Kelompok ini sebenarnya termasuk kelompok yang memiliki daya beli yang cukup, namun karena ketidaktahuan atas spesifikasi dan manfaat produk, mereka menunggu kelompok pemimpin opini terlebih dahulu.
- Pelaku adopsi yang terbelakang (Late majority). Mereka adalah kelompok yang lambat merespons inovasi karena alasan-alasan tertentu misalnya daya beli mereka di bawah rata-rata, sehingga mereka menunggu turun harga. Mereka berharap semakin lama semakin turun harganya.
- Laggards. Kelompok ini
merupakan kelompok konsumen yang sangat terlambat dalam mengadopsi
inovasi. Kelompok ini biasanya merupakan kelompok yang teralienasi dari
lingkungan sosial pada umumnya. Mereka merupakan kelompok konsumen yang
paling rendah tingkat pendapatannya.
Saluran komunikasi adalah sarana yang menghantarkan pesan dari individu ke indi-vidu lainnya. Saluran-saluran media massa lebih efektif dalam menciptakan pengetahuan inovasi-inovasi. Saluran-saluran interpersonal lebih efektif dalam membentuk dan dalam per-ubahan sikap terhadap gagasan baru, serta dalam mempengaruhi secara langsung kepu-tusan mengadopsi atau menolak sebuah gagasan baru.
MEMBANGUN PROFIL KONSUMEN YANG MENYUKAI PRODUK BARU
a. Berani mengambil risiko
Risiko menjadi faktor yang ditempatkan paling depan dalam memulai bisnis. Nana menerapkan hal ini dalam menjalani usahanya. Membawa 50 item lapTopper dalam pameran di Singapura, dengan harapan pasar menyukai produk baru ini, memberikan hasil yang tak terduga sebelumnya. Meski begitu, Nana tetap mengedepankan risiko, dan siap menerima jika ternyata produk tak menarik minat pasar. Nyatanya, orisinalitas dan kesiapan atas risiko justru membuat produk semakin laris dan mendapat pelanggan tetap dari satu kali pameran ini.b. Intensitas waktuc. Fokus pada bisnis yang sedang dibangun
Merintis bisnis dengan produk baru dikenal pasar butuh perhatian khusus. Perlu satu tahun bagi Nana untuk memperkenalkan produk. Orisinalitas dan kemampuan pebisnis menangkap kebutuhan dan peluang pasar memang memegang peranan, hingga akhirnya permintaan lapTopper semakin tinggi. Kapasitas produksi pun bisa mencapai 2.000 item. Konsisten pada bisnis dari segi waktu dan komitmen menentukan keberhasilan bisnis.
Keterlibatan langsung pemilik dalam membangun bisnis menjadi kunci penting. Nana bersama suaminya fokus penuh, mulai dari pengenalan produk, menjual langsung di setiap pameran, hingga pada pengembangan produk kepada konsumen lebih besar, personal, maupun korporasi. Karyawan tetap dibutuhkan dalam kaitannya dengan produksi dan proses pengiriman barang. Namun terkait dengan manajemen bisnis, keuangan dan produk, pemilik perlu terjun langsung pada tahap pengembangan awal bisnis.
sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar