Jumat, 10 Januari 2014

PENYEBARAN INOVASI

ELEMEN DASAR DALAM PROSES PENYEBARAN

1. Inovasi
      Rogers mengemukakan lima karakteristik inovasi meliputi:
a.    Keunggulan relatif (relative advantage),
Keunggulan relatif adalah derajat dimana suatu inovasi dianggap lebih baik/unggul dari yang pernah ada sebelumnya. Hal ini dapat diukur dari beberapa segi, seperti segi ekonomi, prestise social, kenyamanan, kepuasan dan lain-lain. Semakin besar keunggulan relatif dirasakan oleh pengadopsi, semakin cepat inovasi tersebut dapat diadopsi.
b.    kompatibilitas (compatibility),
Kompatibilitas adalah derajat dimana inovasi tersebut dianggap konsisten dengan nilai-nilai yang berlaku, pengalaman masa lalu dan kebutuhan pengadopsi. Sebagai contoh, jika suatu inovasi atau ide baru tertentu tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku, maka inovasi itu tidak dapat diadopsi dengan mudah sebagaimana halnya dengan inovasi yang sesuai (compatible).
c. Kerumitan (complexity),
Kerumitan adalah derajat dimana inovasi dianggap sebagai suatu yang sulit untuk dipahami dan digunakan. Beberapa inovasi tertentu ada yang dengan mudah dapat dimengerti dan digunakan oleh pengadopsi dan ada pula yang sebaliknya. Semakin mudah dipahami dan dimengerti oleh pengadopsi, maka semakin cepat suatu inovasi dapat diadopsi.
d. Kemampuan diuji cobakan (trialability)
Kemampuan untuk diuji cobakan adalah derajat dimana suatu inovasi dapat diuji-coba batas tertentu. Suatu inovasi yang dapat di uji-cobakan dalam seting sesungguhnya umumnya akan lebih cepat diadopsi. Jadi, agar dapat dengan cepat diadopsi, suatu inovasi sebaik nya harus mampu menunjukan (mendemonstrasikan) keunggulannya.
e. Kemampuan diamati (observability).
Kemampuan untuk diamati adalah derajat dimana hasil suatu inovasi dapat terlihat oleh orang lain. Semakin mudah seseorang melihat hasil dari suatu inovasi, semakin besar kemungkinan orang atau sekelompok orang tersebut mengadopsi.  Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin besar keunggulan relatif; kesesuaian (compatibility); kemampuan untuk diuji cobakan dan kemampuan untuk diamati serta semakin kecil kerumitannya, maka semakin cepat kemungkinan inovasi tersebut dapat diadopsi.
2.    Saluran komunikasi
Komunikasi adalah proses dimana partisipan menciptakan dan berbagi informasi satu sama lain untuk mencapai suatu pemahaman bersama. Seperti telah diungkapkan sebelumnya bahwa difusi dapat dipandang sebagai suatu tipe komunikasi khusus dimana informasi yang dipertukarkannya adalah ide baru (inovasi).

3.    Sistem Sosial
Sangat penting untuk diingat bahwa proses difusi terjadi dalam suatu sistem sosial. Sistem sosial adalah satu set unit yang saling berhubungan yang tergabung dalam suatu upaya pemecahan masalah bersama untuk mencapai suatu tujuan. Anggota dari suatu sistem sosial dapat berupa individu, kelompok informal, organisasi dan atau sub sistem. Proses difusi dalam kaitannya dengan sistem sosial ini dipengaruhi oleh struktur sosial, norma sosial, peran pemimpin dan agen perubahan, tipe keputusan inovasi dan konsekuensi inovasi.

4.    Waktu
Waktu merupakan salah satu unsur penting dalam proses difusi. Dimensi waktu, dalam proses difusi, berpengaruh dalam hal: 1) proses keputusan inovasi, yaitu tahapan proses sejak seseorang menerima informasi pertama sampai ia menerima atau menolak inovasi; 2) keinovativan individu atau unit adopsi lain, yaitu kategori relatif tipe adopter (adopter awal atau akhir); dan 3) rata-rata adopsi dalam suatu sistem, yaitu seberapa banyak jumlah anggota suatu sistem mengadopsi suatu inovasi dalam periode waktu tertentu.

 PENGAPLIKASIAN  DEFINISI DARI INOVASI

Terdapat empat factor yang mendasarinya, yaitu :
1.  Orientasi Produk
Konsumen menyukai produk yang menawarkan kualitas dan performance terbaik serta inovatif.
2.      Orientasi Pasar
Kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penetuan kebutuhan dan keinginan dari target market serta memberikan kepuasan secara lebih baik dibandingkan pesaing.
3.      Orientasi perusahaan
Adalah menentukan keinginan dan kebutuhan dari target market dan memberikan kepuasan secara lebih baik dibandingkan para pesaing melalui suatu cara yang dapat meningkatkan kesejahteraan perusahaan dan masyarakat.
4.      Orientasi Konsumen
Pada perinsipnya dalam penyebaran produk baru, konsumen menginginkan produk yang ada tersedia dibanyak tempat dengan kualitas tinggi, baik akan tetapi dengan harga yang rendah sehingga konsumen lebih banyak mengkonsumsi barang dan bahkan sampai pembelian yang berulang-ulang.

LIMA KARAKTERISTIK YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PRODUK 

1.   Keuntungan Relatif       :sejauh mana inovasi menguntungkan penerimanya.

2.   Kompatibel           :tingkat kesesuaian inovasi dengan nilai,pengalaman lalu dan kebutuhan dari penerimanya.

3.   Kompleksitas        :tingkat kesukaran untuk memahami dan menggunakan inovasi bagi penerimanya.

4.  Triabilitas                   :dapat dicoba atau tidaknya suatu inovasi oleh penerima.

5. Observability             : mudah tidaknya diamati suatu hasil inovasi.

PENTINGNYA ARTI SEBUAH PROSES PENYEBARAN

 Sebelum terjadinya proses difusi, terdapat tahap-tahap peristiwa yang mendasari terciptanya suatu proses difusi inovasi. Tahap-tahap tersebut diantaranya :
1.      Mempelajari Inovasi: Tahapan ini merupakan tahap awal ketika masyarakat mulai melihat, dan mengamati inovasi baru dari berbagai sumber, khususnya media massa.
2.      Pengadopsian: Dalam tahap ini masyarakat mulai menggunakan inovasi yang mereka pelajari. Diadopsi atau tidaknya sebuah inovasi oleh masyarakat ditentukan juga oleh beberapa faktor.
  3.      Pengembangan Jaringan Sosial: Seseorang yang telah mengadopsi sebuah inovasi akan menyebarkan inovasi tersebut kepada jaringan sosial di sekitarnya, sehingga sebuah inovasi bisa secara luas diadopsi oleh masyarakat. 

ADOPSI DAN SALURAN KOMUNIKASI DALAM PROSES DIFUSI
 Adopsi merupakan suatu kegiatan seseorang dalam membuat keputusan dan melalui ini inovasi diterima. Terdapat beberapa kategori konsumen dalam mengadopsi inovasi sebagai berikut :
  1. Inovator. Konsumen yang menjadi innovator yaitu konsumen yang paling responsif terhadap inovasi yang diciptakan oleh perusahaan. Kelompok konsumen innovator ini biasanya kelompok pertama yang membeli produk-produk hasil inovasi. Kelompok ini biasanya secara demografis merupakan konsumen dengan pendapatan tinggi, tingkat pendidikan tinggi, dan lebih kosmopolitan.
  2. Pelaku Adopsi Awal (Early Adopters). Kelompok ini bukan yang pertama membeli, tetapi termasuk ke dalam kelompok yang paling awal melakukan pembelian dalam siklus hidup produk. Berbeda dengan kelompok innovator, kelompok ini lebih percaya pada norma-norma kelompok dan lebih berorientasi pada nilai-nilai komunitas lokal.
  3. Mayoritas Awal (Early majority). Kelompok ini merupakan kelompok tertinggi yang mengadopsi inovasi. Kelompok ini sebenarnya termasuk kelompok yang memiliki daya beli yang cukup, namun karena ketidaktahuan atas spesifikasi dan manfaat produk, mereka menunggu kelompok pemimpin opini terlebih dahulu.
  4. Pelaku adopsi yang terbelakang (Late majority). Mereka adalah kelompok yang lambat merespons inovasi karena alasan-alasan tertentu misalnya daya beli mereka di bawah rata-rata, sehingga mereka menunggu turun harga. Mereka berharap semakin lama semakin turun harganya.
  5. Laggards. Kelompok ini merupakan kelompok konsumen yang sangat terlambat dalam mengadopsi inovasi. Kelompok ini biasanya merupakan kelompok yang teralienasi dari lingkungan sosial pada umumnya. Mereka merupakan kelompok konsumen yang paling rendah tingkat pendapatannya.
    Saluran komunikasi adalah sarana yang menghantarkan pesan dari individu ke indi-vidu lainnya. Saluran-saluran media massa lebih efektif dalam menciptakan pengetahuan inovasi-inovasi. Saluran-saluran interpersonal lebih efektif dalam membentuk dan dalam per-ubahan sikap terhadap gagasan baru, serta dalam mempengaruhi secara langsung kepu-tusan mengadopsi atau menolak sebuah gagasan baru.

     MEMBANGUN PROFIL KONSUMEN YANG MENYUKAI PRODUK BARU  
     
    a.    Berani mengambil risiko
    Risiko menjadi faktor yang ditempatkan paling depan dalam memulai bisnis. Nana menerapkan hal ini dalam menjalani usahanya. Membawa 50 item lapTopper dalam pameran di Singapura, dengan harapan pasar menyukai produk baru ini, memberikan hasil yang tak terduga sebelumnya. Meski begitu, Nana tetap mengedepankan risiko, dan siap menerima jika ternyata produk tak menarik minat pasar. Nyatanya, orisinalitas dan kesiapan atas risiko justru membuat produk semakin laris dan mendapat pelanggan tetap dari satu kali pameran ini.
    b.    Intensitas waktu
    Merintis bisnis dengan produk baru dikenal pasar butuh perhatian khusus. Perlu satu tahun bagi Nana untuk memperkenalkan produk. Orisinalitas dan kemampuan pebisnis menangkap kebutuhan dan peluang pasar memang memegang peranan, hingga akhirnya permintaan lapTopper semakin tinggi. Kapasitas produksi pun bisa mencapai 2.000 item. Konsisten pada bisnis dari segi waktu dan komitmen menentukan keberhasilan bisnis.
    c.   Fokus pada bisnis yang sedang dibangun
    Keterlibatan langsung pemilik dalam membangun bisnis menjadi kunci penting. Nana bersama suaminya fokus penuh, mulai dari pengenalan produk, menjual langsung di setiap pameran, hingga pada pengembangan produk kepada konsumen lebih besar, personal, maupun korporasi. Karyawan tetap dibutuhkan dalam kaitannya dengan produksi dan proses pengiriman barang. Namun terkait dengan manajemen bisnis, keuangan dan produk, pemilik perlu terjun langsung pada tahap pengembangan awal bisnis.




 sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar