Sabtu, 27 Oktober 2012

UKM terhadap perekonomian nasional (tugas softskill)



UKM Terhadap Perekonomian Nasional


Pembangunan perekonomian di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari peran penting sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM), hal ini dikarenakan mayoritas masyarakat Indonesia hidup dalam kegiatan usaha kecil dan menengah baik di sektor tradisional maupun modern. UKM memiliki peran yang strategis dalam pembangunan perekonomian nasional, karena selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam perindustrian hasil-hasil pembangunan.
Peran UKM di Indonesia banyak disoroti oleh berbagai kalangan, salah satunya adalah oleh seorang tokoh yang juga mantan menteri perekonomian didalam seminar bertema “Tatanan Oligarki Indonesia Pasca Orba” di Universitas Indonesia pada 12 Desember 2011, dalam sambutannya mengatakan “Oligarki di Indonesia bersifat kriminal, karena penguasaan ekonomi pada hanya kalangan atas saja sedangkan kalangan menengah dan bawah, dibiarkan bersaing dan akibatnya tidak terjadi perkembangan, maka sebaiknya Pemerintah (SBY-Boediono) diturunkan secepatnya”.  Namun ternyata pendapat ini tidak sepenuhnya tepat karena melihat data yang ada, realisasi penyerapan Kredit Usaha Rakyat/  (KUR/UKM) per 1 Desember 2011 telah melewati angka Rp.26 triliun atau telah melebihi target yang ada. Penyaluran kredit tersebut juga lebih seimbang dibandingkan tahun 2010, peningkatan yang cukup signifikan adalah peningkatan pada penyaluran sektor usaha pertanian yang merupakan sektor produktif dan menyerap banyak tenaga kerja, meski penyaluran paling besar masih ke sektor jasa dan usaha perdagangan. Selain itu pada tahun 2012 mendatang Pemerintah akan menaikkan plafon KUR yakni dari Rp.20 juta menjadi Rp.25 juta. Hal itu untuk meningkatkan ekspansi atau pengembangan usaha mikro kecil. Hal ini tentu akan berdampak semakin terpacunya pertumbuhan  sektor  UKM. 

Melihat data tersebut diatas kita tidak bisa menafikkan usaha Pemerintah dalam peningkatan pemberdayaan sektor UKM, walaupun masih banyak pula sektor perekonomian lain yang masih kurang memuaskan, dan butuh usaha untuk mengatasi permasalahan perekonomian ini, namun hal ini tentu perlu ditunjang dengan stabilitas politik yang kondusif. Karena pergantian Pemerintah secara non prosedural (ekstraparlementer) melalu revolusi sipil dan lain-lain tentu membawa  politics cost dan economy cost yang besar, belum lagi resiko jatuhnya korban pada masyarakat.
  
Sumber: www.google.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar