·
Pentingnya Komunikasi
Sejauh mana pentingnya komunikasi
dalam kehidupan sosial manusia? Bagaimana kita bisa membangun sebuah komunikasi
yang efektif, baik dengan orang lain?
Muhammad Ahmad Al-‘Aththar, seorang
trainer Muslim dari Alexandria, Mesir, dalam bukunya The Magic of
Communication berbagi pengalaman tentang bagaimana berkomunikasi yang baik
dan efektif, yang oleh Tony Buzan dipandang sebagai kemampuan untuk menjalin
hubungan dengan sesama. Buzan menuturkan, “Anda harus mampu berbaur dan
menjalin hubungan kuat dengan siapa pun, entah individu, kelompok kecil,
ataupun komunitas yang lebih besar.
Banyak fakta terbentang di depan
mata, bahwa komunikasi sangat besar pengaruhnya bagi orang lain. Keberhasilan
seseorang membangun relasi dengan koleganya juga diukur oleh seberapa besar
kecakapannya dalam berkomunikasi. Bisa disimpulkan, bahwa, komunikasi adalah
seni membangun relasi yang kuat dengan orang lain, dan kemampuan untuk memberi
kesan dan pengaruh di dalam diri mereka.
·
Definisi Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi
(pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya,
komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua
belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh
keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik
badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala,
mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal.
·
Proses
Komunikasi
Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator
menyampaikan pesan
kepada komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan
dengan komunikatornya. Proses komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Proses komunikasi, banyak melalui perkembangan.
Proses komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi
antar manusia
dan ada penyampaian pesan
untuk mewujudkan motif komunikasi.
Tahapan
proses
komunikasi adalah sebagai berikut :
- Penginterpretasian.
- Penyandian.
- Pengiriman.
- Perjalanan.
- Penerimaan.
- Penyandian balik.
- Penginterpretasian.
Penginterprestasian
Hal
yang diinterpretasikan adalah motif komunikasi, terjadi dalam diri komunikator.
Artinya, proses
komunikasi tahap pertama bermula sejak motif komunikasi muncul hingga akal budi komunikator
berhasil menginterpretasikan apa yang ia pikir dan rasakan ke dalam pesan (masih abstrak). Proses penerjemahan motif komunikasi ke dalam pesan disebut interpreting.
Tahap
ini masih ada dalam komunikator dari pesan yang bersifat
abstrak berhasil diwujudkan oleh akal budi manusia
ke dalam lambang komunikasi. Tahap ini disebut encoding, akal budi manusia berfungsi sebagai encorder, alat penyandi: merubah pesan abstrak menjadi
konkret.
Proses ini terjadi ketika komunikator
melakukan tindakan komunikasi, mengirim lambang komunikasi dengan peralatan jasmaniah yang disebut transmitter, alat pengirim
pesan.
Tahapan
ini terjadi antara komunikator dan komunikan,
sejak pesan
dikirim hingga pesan
diterima oleh komunikan.
Penerimaan
Tahapan
ini ditandai dengan diterimanya lambang komunikasi melalui peralatan jasmaniah komunikan.
Tahap
ini terjadi pada diri komunikan sejak lambang komunikasi diterima melalui peralatan yang berfungsi sebagai receiver hingga akal budinya berhasil
menguraikannya (decoding).
Tahap
ini terjadi pada komunikan, sejak lambang komunikasi berhasil diurai kan dalam bentuk pesan.
Proses komunikasi dapat dilihat pada skema di bawah ini:
·
Komunikasi Persuasif
Komunikasi persuasif adalah komunikasi yang bertujuan untuk mengubah atau
memengaruhi kepercayaan, sikap, dan perilaku seseorang sehingga bertindak
sesuai dengan apa yang diharapkan oleh komunikator
Pada umumnya sikap-sikap individu/
kelompok yang hendak dipengaruhi ini terdiri dari tiga komponen:
- Kognitif - perilaku dimana individu mencapai tingkat "tahu" pada objek yang diperkenalkan.
- Afektif - perilaku dimana individu mempunyai kecenderungan untuk suka atau tidak suka pada objek.
- Konatif - perilaku yang sudah sampai tahap hingga individu melakukan sesuatu (perbuatan) terhadap objek.
Kepercayaan/ pengetahuan seseorang
tentang sesuatu dipercaya dapat memengaruhi sikap mereka dan pada akhirnya
memengaruhi perilaku dan tindakan mereka terhadap sesuatu. mengubah pengetahuan
seseorang akan sesuatu dipercaya dapat mengubah perilaku mereka. Walaupun ada
kaitan antara kognitif, afektif, dan konatif - keterkaitan ini tidak selalu
berlaku lurus atau langsung.
·
Pandangan tentang proses komunikasi
Komunikasi pemasaran terlalu sering
hanya berfokus untuk mengatasi kesenjangan kesadaran akan produk, citra, atau
preferensi dalam pasar sasaran. Tetapi pandangan dalam komunikasi pemasaran ini
memiliki beberapa keterbatasan, terlalu pendek dan mahal, dan sebagian besar
pesan jenis ini tidak sampai kepada pelanggan sasaran.
Dengan demikian, titik awal dalam
proses komunikasi adalah memeriksa semua interaksi potensial yang mungkin
dimiliki pelanggan sasaran dengan produk dan perusahaan. Misalnya, seseorang
yang ingin membeli komputer akan bertanya pada orang lain, melihat iklan di
televisi, membaca artikel di koran dan majalah, dan mengamati komputer yang
dipajang di toko-toko komputer. Pemasar perlu menilai pengalaman dan kesan-kesan
manakah yang paling berpengaruh pada berbagai tahap dalam proses pembelian.
Pemahaman ini akan membantu pemasar dalam mengalokasikan dana komunikasinya
dengan lebih efisien.
·
Memilih saluran komunikasi
Komunikator harus memilih saluran
komunikasi yang efisien untuk menyampaikan pesan. Dalam banyak kasus diperlukan
banyak saluran komunikasi yang berbeda. Misalnya, wiraniaga perusahaan farmasi
jarang mendapat waktu 10 menit dari seorang dokter yang sibuk. Penyajian mereka
harus singkat, cepat, dan meyakinkan. Hal ini membuat penjualan produk farmasi
menjadi sangat mahal dan industri farmasi harus memperkuat berbagai saluran
komunikasi. Hal ini mencakup pemasangan iklan di jurnal-jurnal, mengirim surat
langsung (termasuk pita video, dan audio), memberikan sampel gratis, dan bahkan
pemasaran lewat telepon. Perusahaan-perusahaan farmasi biasanya mensponsori
konferensi medis yang mengundang dan membayar sejumlah besar dokter untuk
menghabiskan akhir minggu dengan mendengarkan dokter-dokter terkemuka memuji
obat tertentu.
·
Model komunikasi pemasaran
Model
makro adalah model komunikasi yang terdiri dari sembilan
elemen. Dua elemen sebagai pihak utama yaitu pengirim dan penerima. Dua elemen
lainnya merepresentasikan alat komunikasi utama yaitu pesan dan media. Empat
elemen merepresentasikan fungsi komunikasi utama yaitu penyandian, pengartian,
respons, dan umpan balik. Elemen terakhir adalah gangguan yang dapat menganggu
proses komunikasi.
Model mikro komunikasi pemasaran berkonsentrasi pada respons spesifik
konsumen terhadap komunikasi. Ada empat model hirarki respons klasik yaitu
AIDA, Hirarki Pengaruh, Inovasi-adopsi, dan Komunikasi. Semua model
mengasumsikan bahwa pembeli melewati tahap kognitif, afektif dan perilaku.
- Kesadaran : Jika sebagian besar konsumen sasaran tidak menyadari produk, tugas komunikator adalah membangun kesadaran dengan memperkenalkan produk dengan informasi awal seperti nama produk.
- Pengetahuan : Informasi lebih dalam mengenai produk. Konsumen sasaran mungkin memiliki kesadaran tapi tidak tahu banyak tentang produk. Pengetahuan sangat penting untuk diberikan kepada sasaran agar informasi yang dimiliki sasaran tentang produk menjadi lengkap.
- Rasa suka : Jika konsumen sasaran mengetahui merek, apa yang mereka rasakan tentang merek tersebut? Dalam hal ini komunikator harus bisa membangkitkan rasa suka konsumen sasaran terhadap produk.
- Preferensi : Konsumen sasaran mungkin menyukai produk, tetapi tidak lebih baik dibandingkan produk lain. Komunikator harus berusaha membangun preferensi konsumen dengan membandingkan kualitas, nilai, kinerja, dan fitur lain terhadap pesaing.
- Keyakinan : Komunikator harus membangun dan memperkuat keyakinan dan minat konsumen sasaran untuk membeli.
- Pembelian : Konsumen sasaran memiliki keyakinan dan minat yang kuat, namun tidak cukup tergerak untuk membeli.
Komunikator harus mengarahkan
konsumen agar mengambil langkah terakhir untuk membeli dengan cara menawarkan
produk dengan harga terjangkau, menawarkan premi, atau membiarkan konsumen
mencoba produk.
·
Alat-alat promosi dalam komunikasi pemasaran
a. Periklanan: Semua bentuk penyajian dan promosi nonpersonal atas ide,
barang atau jasa yang dilakukan oleh perusahaan sponsor
tertentu.
b.
Promosi
Penjualan: Berbagai insentif jangka pendek
untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu produk atau jasa.
c. Penjualan
tatap muka : yaitu
bentuk promosi secara personal dengan presentasi lisan dalam suatu percakapan
dengan calon pembeli yang ditujukan untuk merangsang pembelian.
d.
Hubungan
masyarakat dan publisitas: Berbagai
program untuk mempromosikan dan/atau melindungi citra perusahaan atau
masing-masing produknya.
Sumber :