Kepribadian Dan Gaya Hidup
Definisi
Kepribadian
Kepribadian
adalah karakteristik psikologis seseorang yang menentukan dan merefleksikan
bagaimana seseorang merespon lingkungannya (Schiffman & Kanuk , 2000).
Berdasarkan definisi ini maka Nampak bahwa yang ditekankan adalah
karakter-karakter internal termasuk didalamnya berbagai atribut, sifat,
tindakan yang membedakannya dengan orang lain.
Secara praktis konsep kepribadian dapat didifinisikan sebagai seperangkat pola perasaan, pemikiran dan perilaku yang unik yang menjadi standar respon konsumen untuk berbagai situasi.
Secara praktis konsep kepribadian dapat didifinisikan sebagai seperangkat pola perasaan, pemikiran dan perilaku yang unik yang menjadi standar respon konsumen untuk berbagai situasi.
Kepribadian dan Perilaku Konsumen
Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen, salah satunya adalah faktor psikologi pembeli
dari segi kepribadiannya. Banyak sekali pendapat mengenai pengertian
kepribadian. Menurut psikologi modern, kepribadian adalah organisasi yang
dinamis dari sistem psikofisis individu yang menentukan penyesuaian dirinya
terhadap lingkungannya secara unik. Ada 3 faktor yang mempengaruhi pembentukan
kepribadian, yaitu:
1.Keturunan:
faktor-faktor yang ditentukan saat pembuahan, misalnya: sosok fisik, daya tarik
wajah, kelamin, temperamen,dll.
2.Lingkungan:
faktor-faktor yang dipengaruhi oleh budaya, norma keluarga, teman-teman,
kelompok sosial, dan pengaruh lain yang pernah dialami.
3.Situasi: tuntutan
situasi berlainan yang menimbulkan aspek-aspek lain dari kepribadian seseorang karena
pada umumnya, kepribadian individu itu mantap dan konsisten. Dari penjelasan
batasan kepribadian, ada 4 hal penting mengenai sifat kepribadian:
(1) dinamis atau selalu
berubah-ubah,
(2) organisasi sistem
(kepribadian itu suatu kesuluruhan yang bulat),
(3)psikofisis (gabungan
sifat fisik dan psikis), dan
(4) unik (setiap individu tidak sama). Selain
berdasarkan uraian di atas, untuk memahami karakteristik kepribadian konsumen,
pemasar juga harus mengetahui segi-segi dari kepribadian.
Karakteristik Pribadi yang Mempengaruhi Perilaku
Konsumen
Keputusan
pembeli dalam memilih barang dipengaruhi oleh beberapa karakteristik, seperti,
umur dan tahap daur hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, serta kepribadian.
1.Umur
dan tahap daur hidup
2.Pekerjaan
3.Situasi
ekonomi
4.Kepribadian
Teori-teori Kepribadian
1. Teori
psychoanalitis
Teori
yang dipelopori Sigmund freud ini menunjukkan bahwa perilaku manusiadikuasai
oleh personalitasnya atau kepribadiannya. Teori psikoanalitis menekankan pada
sifat-sifat kepribadian yang disadari sebagai hasil dari konflik masa
kanak-kanak. Konflik itu diturunkan menjadi 3 komponen kepribadian sebagai
berikut:
a. Id
(libido)
Id adalah
sumber kekuatan yang dibawa sejak lahir yang mengendalikan perilaku dan
merupakan sub sistem dari kepribadian. Sumber kekuatan ini selalu mengarahkan perilaku
untuk mencapai kesenangan dan menghindari penderitaan. Id merupakan upaya untuk
memperoleh kesenangan, penghargaan, dan
pemuasan yang diwujudkan lewat libido dan agresi
. Libido
mengarah pada hubungannya dengan keinginan seksual dan kesenangan serta
kehangan dan makanan. Sedangkan agresi mengacu pada kerusakan termasuk perang,
berkelahi dan berkuasa.
b. Ego
Ego
sumber rasa sadar yang mewakili logika dan dihubungkan dengan prinsip realitas.
Ego merupakan sub sistem yang berfungsi melayani dan mengendalikan dua sistem
lainnya dengan cara interaksi dengan dunia luar. Ego adalah perantara Id yang
memberikan reaksi terhadapkeinginan Id dengan mempertimbangkan terlebih dahulu
apakah keinginan itu dapat memuaskan atau tidak.
c.
Superego
Superego
adalah pengekang Id yang menekan gejolak nafsu yang ada pada manusia. Seperego
tidak mengatur Id, tapi memberikan hukuman terhadap perilaku yang tidak dapat
diterima dengan menciptakan rasa bersalah. Superego adalh motivasi untuk
bertindak secara bermoral. Superego menetapkan suatu norma yang melandasi ego
memutuskan apakah sesuatu itu benar atau salah. Kesadaran dalam superego
diterapkan melalui penyerapan nilai-nilai kultural dan moral masyarakat. Oleh
karena itu, orang tua menjadi faktor penting dalam pengembangan superego
anak-anak.
2. Teori sosial
Dari teori sosial, kepribadian
dijelaskan dengan perilaku yang konsisten memperlihatkan hubungan orang-orang
dengan situasi sosial. Dalam pandangan teori ini, setiap orang berperilaku
sesuai dengan tuntutan sosial. Dalam sebuah penelitian, ditemukan bahwa iklan
produk seperti pencuci mulut dan sabun selalu dikaitkan dengan hubungan sosial
karena pesan iklan tersebut selalu menggambarkan agar seseorang dapat diterima
dalam pergaulan sosial.
3. Teori konsep diri
Dalam pandangan teori konsep
diri, manusia mempunyai pandangan persepsi atas dirinya sendiri. Sehingga,
setiap individu menjadi subjek dan objek persepsi.konsep diri yang dimiliki
individu adalah penilaian-penilaian terhadap dirinya yang berhubungan dengan
sifat-sifat seperti, bahagia, keberuntungan,
modern, praktis, dll. Secara umum,
konsep diri diatur berdasarkan dua prinsip, yaitu keinginan mencapai
konsistensi dan keinginan meningkatkan harga diri (self esteem). Konsep actual
self (diri yang sebenarnya) yang diterapkan dalam pemasaran menyatakan bahwa
pembelian yang dilakukan konsumen dipengaruhioleh konsep yang dimiliki oleh
orang itu sendiri. Sedangkan konsep ideal self(dirinya yang ideal) yang
berhubungan dengan self esteem merupakan sifat positif terhadap dirinya
sendiri. Selain dua konsep tersebut, terdapat konsep yang disebut dengan
extended self(diri yang diperluas). Konsep ini menjelaskan bahwa tidak hanya
citra diri kita yang mempengarui pemilihan produk, akan tetapi, produk yang
dipilih juga memberikan pengaruh terhadap diri kita.
4. Teori Sifat / Ciri (Trait
Theory)
Trait adalah setiap karakteristik
yang berbeda yang berbeda antara satu dan lainnya serta bersifat relatif
permanen dan konsisten. Pendekatan kepribadian teori ini berusaha mengkuantitatifkan
karakteristik-karakteristik yang dimiliki oleh seseorang. Ada beberapa ciri
spesifik yang sesuai dengan perilaku konsumen,
yaitu, innovativeness(keinginan
mencoba sesuatu yang baru), materialism (keinginan memperoleh atau memiliki
produk sebanyak-banyaknya), need cognition(usaha memikirkan sesuatu yang
menimbulkan usaha memikirkan informasi merek).
Dimensi Kepribadian
Berdasarkan riset yang
mengesankan, terdapat lima dimensi yang mendasari semua dimensi lain. Pemasar
harus mengetahu lima dimensi berikut agar dapat mengkategorikan sasaran
pemasannya ke dalam dimensi tersebut sehingga, perusahan menciptakan
produk-produk yang sesuai dengan kepribadian konsumen. Dimensi-dimensi tersebut
ialah:
1.Ekstraversi
Dimensi kepribadian yang mencirikan
seseorang yang senang bergaul, banyak bicara, dan tegas.
2.Sifat menyenangkan
Dimenssi kepribadian yang
mencirikan seseorang yangbaik hati, kooperatif, dan mempercayai.
3.Sifat mendengarkan kata hati
Dimensi kepribadian yang
mencirikan seseorang yang bertanggung jawab, tekun, dan berorientasi prestasi.
4.Kemantapan emosional
Dimensi kepribadian yang
mencirikan seseorang yang tenang, bergairah, terjamin (positif), lawannya,
tegang, gelisah, murung dan tak kokoh (negatif). Keterbukaan terhadap pengalaman
Dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang
imajinatif, peka, dan
intelektual.
Gaya
Hidup
Gaya hidup merupakan pola hidup yang menentukan bagaimana seseorang memilih untuk menggunakan waktu, uang dan energi dan merefleksikan nilai-nilai, rasa, dan kesukaan. Gaya hidup adalah bagaimana seseorang menjalankan apa yang menjadi konsep dirinya yang ditentukan oleh karakteristik individu yang terbangun dan terbentuk sejak lahir dan seiring dengan berlangsungnya interaksi sosial selama mereka menjalani siklus kehidupan.
• Konsep gaya hidup konsumen sedikit berbeda dari kepribadian. Gaya hidup terkait dengan bagaimana seseorang hidup, bagaimana menggunakan uangnya dan bagaimana mengalokasikan waktu mereka. Kepribadian menggambarkan konsumen lebih kepada perspektif internal, yang memperlihatkan karakteristik pola berpikir, perasaan dan persepsi mereka terhadap sesuatu.
• Gaya hidup yang diinginkan oleh seseorang mempengaruhi perilaku pembelian yang ada dalam dirinya, dan selanjutnya akan mempengaruhi atau bahkan mengubah gaya hidup individu tersebut.
• Berbagai faktor dapat mempengaruhi gaya hidup seseorang diantaranya demografi, kepribadian, kelas sosial, daur hidup dalam rumah tangga. Kasali (1998) menyampaikan beberapa perubahan demografi Indonesia di masa depan, yaitu penduduk akan lebih terkonsentrasi di perkotaan, usia akan semakin tua, melemahnya pertumbuhan penduduk, berkurangnya orang muda, jumlah anggota keluarga berkurang, pria akan lebih banyak, semakin banyak wanita yang bekerja, penghasilan keluarga meningkat, orang kaya bertambah banyak, dan pulau Jawa tetap terpadat.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Kepribadian dan gaya hidup merupakan satu Kesatuan yang tidak dapat di pisahkan. Dimana dalam Gaya Hidup seseorang terdapat kepribadian yang bermacam-macam bentuknya yang tanpa kita sadari, 2 hal tersebut memang saling berkaitan.
Gaya hidup merupakan pola hidup yang menentukan bagaimana seseorang memilih untuk menggunakan waktu, uang dan energi dan merefleksikan nilai-nilai, rasa, dan kesukaan. Gaya hidup adalah bagaimana seseorang menjalankan apa yang menjadi konsep dirinya yang ditentukan oleh karakteristik individu yang terbangun dan terbentuk sejak lahir dan seiring dengan berlangsungnya interaksi sosial selama mereka menjalani siklus kehidupan.
• Konsep gaya hidup konsumen sedikit berbeda dari kepribadian. Gaya hidup terkait dengan bagaimana seseorang hidup, bagaimana menggunakan uangnya dan bagaimana mengalokasikan waktu mereka. Kepribadian menggambarkan konsumen lebih kepada perspektif internal, yang memperlihatkan karakteristik pola berpikir, perasaan dan persepsi mereka terhadap sesuatu.
• Gaya hidup yang diinginkan oleh seseorang mempengaruhi perilaku pembelian yang ada dalam dirinya, dan selanjutnya akan mempengaruhi atau bahkan mengubah gaya hidup individu tersebut.
• Berbagai faktor dapat mempengaruhi gaya hidup seseorang diantaranya demografi, kepribadian, kelas sosial, daur hidup dalam rumah tangga. Kasali (1998) menyampaikan beberapa perubahan demografi Indonesia di masa depan, yaitu penduduk akan lebih terkonsentrasi di perkotaan, usia akan semakin tua, melemahnya pertumbuhan penduduk, berkurangnya orang muda, jumlah anggota keluarga berkurang, pria akan lebih banyak, semakin banyak wanita yang bekerja, penghasilan keluarga meningkat, orang kaya bertambah banyak, dan pulau Jawa tetap terpadat.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Kepribadian dan gaya hidup merupakan satu Kesatuan yang tidak dapat di pisahkan. Dimana dalam Gaya Hidup seseorang terdapat kepribadian yang bermacam-macam bentuknya yang tanpa kita sadari, 2 hal tersebut memang saling berkaitan.
Nilai dan
Gaya hidup
Nilai dan Gaya hidup dalam perilaku konsumen
sangat berkaitan erat dalam kaidah-kaidah menganalisa Perilaku Konsumen serta
relevansinya dengan strategi market dalam membentuk sebuah konsumen yang kuat
dengan produsennya. Produsen tentu memiliki standar prosedur dalam menguasai
pasar, tentunya apabila ingin memperoleh dan mendapatkan hati di para konsumen,
hal-hal yang berkaitan dengan ini yaitu melakukan riset pemasaran, agar
memperoleh hasil yang maksimal dalam proses penjualan.
Kepribadian dan gaya hidup adalah naluri alamiah
yang merupakan atribut atau sifat-sifat yang berada pada sifat manusia,
bagaimana cara manusia berfikir, faktor lingkungan sebagai sebuah objek
pengaruh dalam menentukan pola berfikir manusia, dan juga faktor pendapatan
yang membentuk manusia pada pola-pola konsumerisme. Cara berfikir manusia
adalah sebuah ideologi atau gagasan yang bersifat idealistis yang dimiliki
setiap manusia secara alamiah untuk menentukan suatu pola terarah dan memiliki
sikap dalam menentukan banyak hal, hal inilah yang menjadi indikator bagi para
pemasar, bagaimana mereka menganalisa sebuah pemikiran masyarakat agar mau
membeli produk mereka.
Menggunakan Karakteristik Gaya Hidup dalam Strategi Pemasaran
1. Segmentasi pasar sasaran
contoh :
Pada produk susu mengidentifikasi beberapa kelompok gaya hidup konsumen, yaitu :
- Konsumen yang menginginkan kesehatan dan kebutuhan gizinya terpenuhi
- Kelompok konsumen yang sangat memperhatikan kandungan kadar lemak susu karena takut kegemukan
- Konsumen yang mengkonsumsi karena kebiasaan saja
Produk dengan kadar lemak dan kandungan gizi yang normal yang diperuntukkan kelompok ke satu dan ke tiga. Jenis produk kedua yaitu susu yang mempunyai kadar lemak yang rendah
3. Pemasar dapat menempatkan iklan produknya pada media-media yang paling cocok
4. Pemasar bisa mengembangkan produk sesuai dengan tuntutan gaya hidup mereka
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar