Ekonomi
Internasional
A. Pengertian Ekonomi International
Ekonomi internasional adalah ilmu ekonomi yang membahas
akibat saling ketergantungan antara negara-negara di dunia, baik dari segi
perdagangan internasional maupun pasar kredit internasional. Sumber energi
Amerika Serikat, misalnya, sangat bergantung pada produsen luar negeri,
sedangkan Jepang mengimpor hampir setengah dari makanan yang di konsumsi oleh
penduduknya. Sebaliknya, negara-negara berkembang sangat membutukan teknologi
yang dikembangkan dan dihasilkan oleh negara-negara industri. Dalam jangka
panjang, pola perdagangan internasional ditentukan oleh prinsip-prinsip
keunggulan komparatif.
Ekonomi Internasional Sebagai cabang dari ilmu ekonomi
yang mempelajari dan menganalisis tentang transaanksi dan permasalahan Ekonomi
Internasional (Eksport-Import) yang meliputi perdagangan dan keuanga atau
moneter serta organisasi ekonomi (Swasta maupun Pemerintah) dan kerjasama
ekonomi antar negara. Ekonomi International meliputi seluruh kegiatan
perekonomian yang dilakukan antar Negara, bangsa maupun antara orang – orang
perorangan dari Negara yang satu dengan Negara yang lain
Ilmu Ekonomi Internasional merupakan ilmu yang
mempelajari bagaimana hubungan ekonomi antara satu negara dengan negara lain
dapat mempengaruhi alokasi sumberdaya baik antara dua negara tersebut maupun
antar beberapa negara. Hubungan dalam perekonomian internasional dapat berupa
perdagangan, investasi, pinjaman, serta bantuan kerjasama internasional.
Berdasarkan pengertian ilmu ekonomi, ilmu ekonomi
internasional yang mempelajari alokasi sumber daya yang langka guna memenuhi
kebutuhan manusia. Masalah alokasi dianalisa dalam hubungan antara pelaku
ekonomi satu Negara dengan Negara lain. Hubungan ekonomi internasional ini dapat berupa
perdagangan, investasi, pinjaman, bantuan serta kerja sama internasional.
Ekonomi internasional mencakup baik aspek mikro maupun
makro. Aspek mikro misalnya menyangkut masalah jual beli secara internasional
yang saling disebut dengan ekspor-impor. Kegiatan perdagangan internasional ini
tergantung pada keadaan pasar hasil produksi maupun pasar faktor produksi yang
merupakan salah satu topik dalam analisis ekonomi mikro. Masing-masing pasar
saling berhubungan satu dengan lain yang dapat mempengaruhi pendapatan ataupun
kesempatan kerja masalah ini merupakan topik makro.
B. Ruang Lingkup
Ekonomi International
Pengaruh perdagangan internasional terasa pada harga,
pendapatan nasional, dan tingkat kesempatan kerja negara-negara yang terlibat
dalam perdagangan internasional tersebut. Ekspor akan meningkatkan permintaan
masyarakat, yaitu jumlah barang dan jasa yang diinginkan masyarakat di dalam
negeri. Sebaliknya, impor akan menurunkan permintaan masyarakat di dalam
negeri. Permintaan masyarakat akan memengaruhi kesempatan kerja dan pendapatan
nasional, dan di antara lain akan tergantung pada besarnya ekspor neto, yaitu
selisih antara ekspor dan impor. Bila ekspor neto positif, berarti ekspor lebih
besar daripada impor, kesempatan kerja dan pendapatan nasional cenderung akan
naik. Besarnya ekspor neto sangat ditentukan oleh nilai kurs mata uang negara
yang bersangkutan. Misalnya, nilai rupiah turun dibandingkan dengan dolar AS,
harga barang ekspor dari Indonesia relatif akan lebih murah di AS, sehingga
ekspor akan cenderung meningkat. Sebaliknya, harga barang-barang dari AS
relatif menjadi mahal sehingga impor akan akan cenderung menurun. Dengan
demikian, penurunan nilai kurs mata uang sendiri akan cenderung meningkatkan
ekspor neto, demikian pula sebaliknya. Jadi, kegiatan serta kejadian
internasional akan memengaruhi ekonomi dalam negeri, melalui pengaruh nilai
kurs mata uang pada impor, ekspor, dan akhirnya permintaan masyarakat.
Pengaruh ini terasa pada ekonomi dalam negeri. Bank-bank
serta perusahaan-perusahaan besar dan perorangan dapat meminjamkan uangnya di
dalam negeri maupun luar negeri, tergantung mana yang lebih menguntungkan.
Keuntungan ini tergantung dari tingginya tingkat bunga yang ditawarkan oleh
masing-masing negara. Bila di AS lebih tinggi tingkat bunganya, misalnya, maka
dana akan mengalir banyak ke AS, begitu pula sebaliknya. Tetapi, mengalirnya
banyak dana ke AS akan mengakibatkan penawaran kredit menjadi meningkat, dan
hal ini akan menurunkan kembali tingkat bunga disana. Demikian seterusnya
sehingga dicapai suau tingkat bunga yang dapat mempertahankan keseimbangan.
C.
Timbulnya Kegiatan Ekonomi antar Daerah atau antar Bangsa
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kegiatan
ekonomi antar daerah / wilayah, antar lain yaitu:
a. Perbedaan Kandungan Sumberdaya Alam
Penyebab pertama yang mendorong timbulnya ketimpangan
pembangunan antar wilayah adalah adanya perbedaan yang sangat besar dalam
kandungan sumberdaya alam pada masing-masing daerah. Perbedaan kandungan
sumberdaya alam ini jelas akan mempengaruhi kegiatan produksi pada daerah
bersangkutan. Daerah dengan kandungan sumberdaya alam cukup tinggi akan dapat
memproduksi barang-barang tertentu dengan biaya relative murah dibandingkan
dengan daerah lain yang mempunyai kandungan sumberdaya alam lebih rendah.
Kondisi ini mendorong pertumbuhan ekonomi daerah bersangkutan menjadi lebih
cepat. Sedangkan daerah lain yang mempunyai kandungan sumberdaya alam lebih
kecil hanya akan dapat memproduksi barang barang dengan biaya produksi lebih
tinggi sehingga daya saingnya menjadi lemah.
b. Perbedaan Kondisi Demografis
Faktor lainnya yang juga mendorong terjadinya ketimpangan
pembangunan antar daerah / wilayah adalah bilamana terdapat perbedaan kondisi
demografis yang cukup besar antar daerah. Kondisi demografis yang dimaksud
adalah perbedaan tingkat pertumbuhan dan stuktur kependudukan, perbedaan
tingkat pendidikan dan kesehatan, perbedaan kondisi ketenagakerjaan dan
perbedaan dalam tingkah laku dan kebiasaan serta etos kerja yang dimiliki
masyarakat daerah bersangkutan. Kondisi demografis ini akan dapat mempengaruhi
ketimpangan pembangunan antar wilayah karena hal ini akan berpengaruh terhadap
produktivitas kerja masyarakat pada daerah bersangkutan. Daerah dengan kondisi
demografis yang baik akan cenderung mempunyai produktivitas kerja yang lebih
tinggi sehingga hal ini akan mendorong peningkatan investasi yang selanjutnya
akan meningkatkan penyediaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi daerah
bersangkutan. Sebaliknya, bila pada suatu daerah tertentu kondisi demografisnya
kurang baik maka hal ini akan menyebabkan relative rendahnya produktivitas
kerja masyarakat setempat yang menimbulkan kondisi yang kurang menarik bagi
penanaman modal sehingga pertumbuhan ekonomi daerah bersangkutan akan menjadi
lebih rendah.
c. Kurang Lancarnya Mobilitas Barang dan Jasa
Kurang lancarnya mobilitas barang dan jasa dapat pula
mendorong terjadinya peningkatan ketimpangan pembangunan atar wilayah.
Mobilitas barang dan jasa ini meliputi kegiatan perdagangan antar daerah dan
migrasi baik yang disponsori pemerintah (transmigrasi) atau migrasi spontan.
Alasannya adalah karena bila mobilitas tersebut kurang lancar maka kelebihan
produksi suatu daerah tidak dapat dijual kedaerah lain yang membutuhkan.
Demikian pula halnya migrasi yang kurang lancar menyebabkan kelebihan tenaga
kerja suatu daerah tidak dapat dimanfaatkan oleh daerah lain yang sangat
membutuhkannya. Akibatnya, ketimpangan pembangunan antar wilayah akan cenderung
tinggi karena kelebihan suatu daerah tidak dapat dimanfaatkan oleh daerah lain
yang membutuhkannya,sehingga daerah terbelakang sulit mendorong proses
pembangunannya.
d. Kosentrasi Kegiatan Ekonomi Daerah / Wilayah
Terjadinya konsentrasi kegiatan ekonomi yang cukup tinggi
pada wilayah tertentu jelas akan mempengaruhi ketimpangan pembangunan antar
wilayah. Pertumbuhan ekonomi daerah akan cenderung lebih cepat pada daerah dimana
terdapat konsentrasi kegiatan ekonomi yang cukup besar. Kosentrasi kegiatan
ekonomi dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu :
e. Karena adanya sumberdaya alam yang lebih banyak pada
daerah tertentu.
1) Meratanya fastilitas transportasi, baik darat, laut dan
udara, juga ikut mempengaruhi kosentrasi kegiatan ekonomi antar daerah.
2)
Kondisi demografis (kependudukan) juga ikut mempengaruhi karena kegiatan
ekonomi akan cenderung terkosentrasi dimana sumberdaya manusia tersedia dengan
kualitas yang lebih baik.
f. Alokasi Dana Pembangunan Antar Daerah / Wilayah
Alokasi investasi pemerintah ke daerah lebih banyak
ditentukan oleh system pemerintahan daerah yang dianut. Bila sistem
pemerintahan daerah yang dianut bersifat sentralistik, maka alokasi dana
pemerintah akan cenderung lebih banyak dialokasikan pada pemerintah pusat,
sehingga ketimpangan pembangunan antar wilayah akan cenderung tinggi. Akan
tetapi jika sebaliknya dimana sistem pemerintahan yang dianut adalah otonomi
atau federal, maka dana pemerintah akan lebih banyak dialokasikan kedaerah
sehingga ketimpangan pendapatan akan cenderung rendah. Alokasi dana pemerintah
yang antara lain akan memberikan dampak pada ketimpangan pembangunan antar
wilayah adalah alokasi dana untuk sektor pendidikan, kesehatan, jalan, irigasi
dan dan listrik. Semua sektor ini akan memberikan dampak pada peningkatan pada
peningkatan produktivitas tenaga kerja, pendapatan perkapita, dan pada akhirnya
dapat meningkatkan pergerakan ekonomi didaerah tersebut.
D. Alasan-Alasan Negara Melakukan Hubungan
Ekonomi dengan Negara Lain
Banyak faktor yang mendorong suatu negara melakukan
perdagangan internasional, di antaranya sebagai berikut :
1.
Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
2.
Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara
3.
Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
mengolah sumber daya ekonomi
4.
Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk
tersebut.
5.
Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya,
dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya
keterbatasan produksi.
6.
Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang.
7.
Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain.
8.
Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup
sendiri.
Menurut Sadono Sukirno, manfaat perdagangan internasional
adalah sebagai berikut.
1. Memperoleh barang
yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri
Banyak faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil
produksi di setiap negara. Faktor-faktor tersebut di antaranya : Kondisi
geografi, iklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya
perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak
diproduksi sendiri.
2. Memperoleh keuntungan
dari spesialisasi
Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk
memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara
dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh
negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor
barang tersebut dari luar negeri.
3. Memperluas pasar dan
menambah keuntungan
Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan
mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal karena mereka khawatir akan
terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk mereka.
Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan
mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar
negeri.
4. Transfer teknologi
modern
Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari
teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebih modern.
a.
Selain manfaat yang diperoleh suatu negara akibat adanya perdagangan
internasional, terdapat tiga perbedaan utama antara perdagangan internasional
dengan perdagangan domestik :
b.
Peluang/horizon perdagangan yang lebih luas. Negara-negara bisa menjual
barang/jasanya ke negara lain dan bisa membeli barang/jasa dari negara lain.
Bayangkan jika tidak ada perdagangan, orang Indonesia tidak akan memiliki mobil,
orang Amerika tidak dapat makan pisang, seluruh dunia tidak dapat menikmati
film hollywood, dls.
c.
Adanya kedaulatan bangsa. Pada perdagangan internasional, bangsa-bangsa dapat
mengatur aliran barang/jasa, tenaga kerja, dan keuangan. Negara-negara
menunjukkan kedaulatannya disini. Sementara di perdagangan domestik, aliran
perdagangan bebas tanpa regulasi yang berarti dari negara.
d.
Penggunaan kurs tukar. Dalam melakukan perdagangan internasional, negara-negara
menggunakan kurs tukar yang berbeda-beda. Pengekspor software dari Amerika
ingin dibayar dalam USD, sedangkan pengekspor beras dari Thailand ingin dibayar
dengan Bath Thailand. Pengimpor (pembeli) biasanya harus membayar barang impor
dengan mata uang negara pengekspor (penjual). Ini berbeda dengan perdagangan
domestik yang hanya menggunakan satu kurs tukar. Perdagangan internasional juga
membutuhkan sistem keuangan internasional yang dapat memastikan kelancaran
aliran mata uang ini.
E. Bentuk
Kerjasama Internasional
1. Bilateral
Kerjasama bilateral adalah bentuk kerjasama ekonomi yang
dilakukan oleh dua negara. Misalnya kerjasama ekonomi Indonesia dengan
Malaysia. Kerjasama bilateral yang diputuskan secara sepihak, pemutusannya
disebut secara unilateral.
2. Multilateral
Kerjasama multilateral adalah bentuk kerjasama ekonomi
antara beberapa negara, dimana yang tergabung dalam kerjasama itu saling
membantu di bidang ekonomi, misalnya ASEAN.
3. Regional
Kerjasama regional adalah bentuk kerjasama ekonomi dari
negara-negara kawasan/daerah tertentu, yang bertujuan menjamin kepentingan
ekonomi negara-negara satu kawasan.
4. Antar Regional
Kerjasama antar regional adalah bentuk kerjasama ekonomi
antar regional yang satu dengan regional lainnya. Bertujuan menjamin
kepentingan ekonomi antara dua kawasan, misalnya ASEAN dengan MEE.
5. Internasional
Kerjasama internasional adalah bentuk kerjasama ekonomi
yang mencakup banyak negara dan bernaung di bawah satu bendera PBB. Kerjasama
ini bertujuan saling membantu di bidang ekonomi untuk meningkatkan
kesejahteraan bersama. Misalnya IMF, WTO, dan lain-lain.
F.
Perdagangan International
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang
dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar
kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan
(individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau
pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara,
perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan
GDP. Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun
(lihat Jalur Sutra, Amber Road), dampaknya terhadap kepentingan ekonomi,
sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad belakanganperdagangan
internasionalpun turut mendorong Industrialisasi, kemajuan transportasi,
globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional.
perdagan internasional
dapat meningkatkan GDP suatu Negara untuk dapat meleihat pertumbuhan
perekonomian dalam Negara yang sedang berkembang seperti Negara kita ini,
perdagangan internasional juga turut mendorong terjadinya globalisai yaitu,
sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan
ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui
perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi
yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.
1.
Manfaat Perdagangan International
Menurut Sadono Sukirno
manfaat dari perdagangan International
adalah sebagai berikut:
a.
Memperoleh barang yang tidak dapat
diproduksi di negeri sendiri
Banyak faktor-faktor yang
memengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara. Faktor-faktor tersebut
di antaranya : Kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain.
Dengan adanya perdagangan internasional setiap negara mampu memenuhi kebutuhan
yang tidak diproduksi sendiri.
b.
Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
Sebab utama perdagangan
internasional adalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh
spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang sama
jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik
apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.
c.
Memperluas pasar dan menambah keuntungan
Terkadang, para pengusaha
tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal karena
mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya
harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional pengusaha dapat menjalankan
mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar
negeri, sehinga dapat menunjang kesejahteraan dalam negri.
d. Transfer teknologi
modern
Perdagangan luar negri
memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efesien
dan cara-cara manajemen yang lebih modern.
Pengaruh perdagangan internasional bagi perekonomian
dalam negri sangat berpengaruh besar karena dapat menunjang GDP , karena Suatu
negara dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP
riil di negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi
keberhasilan pembangunan ekonomi.
Dampak positif dari perdagangan internasional antara lain
:
a.
Kegiatan produksi dalam negeri menjadi meningkat secara kuantitas dan kualitas.
b.
Mendorong pertumbuhan ekonomi negara, pemerataan pendapatan masyarakat, dan
stabilitas ekonomi nasional.
c.
Menambahkan devisa negara melalui bea masuk dan biaya lain atas ekspor dan
impor.
d.
Mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam negeri, terutamadalam bidang sektor industri
dengan munculnya teknologi baru dapat membantu dalam memproduksi barang lebih
banyak dengan waktu yang singkat.
e.
Melalui impor, kebutuhan dalam negara
dapat terpenuhi.
f.
Memperluas lapangan kerja dan kesempatan masyarakat untuk berkeja.
g.
Mempererat hubungan persaudaraan dan kerjasama antar negara.
Dampak negatif dari Perdagangan internasional antara lain
:
a.
Barang-barang produksi dalam negeri terganggu akibat masuknya barang impor yang
dijual lebih murah dalam negeri yang
menyebabkan industri dalam negeri mengalami kerugian besar.
b.
Munculnya ketergantungan dengan negara maju.
c.
Terjadinya persaingan yang tidak sehat, karena pengaruh perdagangan bebas.
d.
Bila tidak mampu bersaing maka pertumbuhan perekonomian negara akan semakin
rendah dan bertambahnya pengangguran dalam negeri.
Itulah di atas penjabaran tentang dampak positif dan
dampak negatif dari perdagangan internasional bagi perekonomian dalam negeri.
Perdagangan internasional merupakan salah satu bentuk
kerja sama ekonomi antarnegara. Setiap negara di dunia semakin sadar akan
perlunya kerja sama antarbangsa, tidak hanya terbatas pada Perdagangan saja,
akan tetapi meluas pada usaha-usaha untuk ikut aktif dalam pembangunan ekonomi
Atas kesadaran tersebut, maka banyak muncul bermacam-macam lembaga kerja sama
ekonomi baik dalam bentuk bilateral regional, maupun internasional . Untuk
lebih jelasnya mengenai bentuk-bentuk kerja sama ekonomi antarnegara, kalian
dapat mempelajarinya pada pembahasan berikut ini.
Faktor-faktor yang mendorong terjadinya perdagangan
antarnegara, diantaranya :
a Keanekaragaman Kondisi Produksi
Keanekaragaman kondisi produksi merujuk kepada potensi
faktor-faktor produksi yang dimiliki suatu negara. Contohnya Indonesia, memiliki potensi besar dalam memproduksi
barang-barang hasil pertanian. Dengan kata lain, melalui perdagangan, suatu negara
dapat memperoleh barang yang tidak dapat dihasilkannya di dalam negeri.
b Penghematan Biaya
Produksi/Spesialisasi
Perdagangan internasional memungkinkan suatu negara
memproduksi barang dalam jumlah besar, sehingga menghasilkan increasing returns
to scale atau biaya produksi rata-rata yang semakin menurun ketika jumlah
barang yang diproduksi semakin besar. Jadi, apabila suatu negara
berspesialisasi memproduksi barang tertentu dan mengekspornya, biaya produksi
rata-ratanya akan turun.
c. Perbedaan Selera
Sekalipun kondisi produksi di semua negara adalah sama,
namun setiap negara mungkin akan melakukan perdagangan jika selera mereka
berbeda. Contohnya, Norwegia mengekspor daging dan Swedia mengekspor ikan.
Kedua negara akan memperoleh keunggulan dari perdagangan ini dan jumlah orang
yang berbahagia meningkat.
G.
Kebijakan Ekonomi International
1. Pengertian
kebijakan perdagangan internasional.
Kebijakan perdagangan internasional adalah keseluruhan
tindakan pemerintah suatu Negara yang bertujuan untuk meningkatkan laju
pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pendapatan negaranya dengan melalui kegiatan
yang mendorong ekspor dan mengatur/mengendalikan impor. Keseluruhan tindakan
tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung akan memperoleh komposisi,
arah serta bentuk dari perdagangan dan pembayaran inernasional.
2. Macam-macam
kebijakan perdagangn internasional
a. Politik proteksi.
Proteksi berarti perlindungan khusus di bidang ekonomi,
perlindungan ini diberikan oleh pemerintah kepada produsen dalam negeri
terhadap sainganya dari luar negeri. Proteksi ini diberikan terutama kepada
produk industri yang masih kurang efisien dan industri baru dengan tujuan dapat
bersaing setelah berproduksi beberapa waktu.
Tujuan politik proteksi :
1) Melindungi industri dalam negeri agar mampu tumbuh dan
berkembng sehingga mampu bersaing dengan industri sejenis dari luar negeri.
2) Dapat mengurangi penggangguran dalam negeri.
3) Melindungi produk dalam negeri.
4) Anti dumping.
c. Kebijakan ekonomi International
Kebijakan Ekonomi Internasional Suatu Negara Terdapat dua
tinjauan kebijakan ekonomi internasional, yaitu dalam arti luas dan dalam arti
sempit.
1) Kebijakan ekonomi internasional dalam arti luas meliputi
semua kegiatan ekonomi pemerintah suatu negara yang secara langsung maupun
tidak langung mempengaruhi komposisi, arah dan kegiatan ekspor impor barang dan
jasa yang dilaksanakan oleh pemerintah tersebut. Karena itu, sekalipun suatu
kebihakan ditujukan untuk mengatasi pemasalahan dalam negeri, tapi bila secara
langsung atau tidak langusng berpengaruh terhadap ekspor dan impor maka dapat
dimasukkan dalam kebijakan ekonomi internasional.
2)
Kebijakan ekonomi internasional dalam arti sempit yaitu hanya meliputi
kebijakan yang langsung mempengaruhi ekspor dan impor. Kebijakann internasional
dalam arti sempit ini berkaitan dnegan ekspor barang dan jasa, oleh karena itu
cakupannya sangat luas mengingat bantaknya barang atau jasa yang diekspor maupun
diimpor, mulai dari barang konsumsi, produksi sampai pada tenaga kerja.
sumber:
http://konsepblackbook.blogspot.com/2013/06/pengertian-ekonomi-international.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar